Pekalongan- Pasar mancanegara kini menjadi incaran para perajin batik jeans Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sebagai upaya mereka untuk memperluas pemasaran produk kerajinan tradisional tersebut.
Produk batik jeans sendiri, menurut pengusaha Batik Haye Kota Pekalongan Muhamad Hamzah, mulai ditekuni para perajin batik setahun lalu dan produknya diminati oleh konsumen. "Meski produk batik jeans ini tergolong baru namun ternyatamampu menggaet hati konsumen lokal dan mancanegara," katanya, Minggu (3/6). Dia menambahkan, pembuatan produk batik jeans tersebut berawal dari keinginan perajin menumbuh
kembangkan rasa cinta batik di dunia, seperti kecintaan masyarakat terhadap baju dan celana berbahan jeans.
Produk batik jeans sendiri, menurut pengusaha Batik Haye Kota Pekalongan Muhamad Hamzah, mulai ditekuni para perajin batik setahun lalu dan produknya diminati oleh konsumen. "Meski produk batik jeans ini tergolong baru namun ternyatamampu menggaet hati konsumen lokal dan mancanegara," katanya, Minggu (3/6). Dia menambahkan, pembuatan produk batik jeans tersebut berawal dari keinginan perajin menumbuh
kembangkan rasa cinta batik di dunia, seperti kecintaan masyarakat terhadap baju dan celana berbahan jeans.
Selain itu, berbekal pertimbangan pengguna kain batik jeans tidak mengenal batas usia dan kasta, katanya, perajin batik memperkenalkan produk itu ke
konsumen."Untuk memenuhi permintaan pelanggan, kami sedikitnya
memproduksi batik jeans 500 hingga 700 potong baju, dengan harga
sekitar Rp370 ribu hingga Rp420 ribu per potong." paparnya.
Saat ini, katanya, permintaan batik jeans dari konsumen semakin meningkat namun perajin belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan kain itu karena terkendala jumlah mesin yang tersedia dan bahan baku.
Saat ini, katanya, permintaan batik jeans dari konsumen semakin meningkat namun perajin belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan kain itu karena terkendala jumlah mesin yang tersedia dan bahan baku.
sumber: www.persip.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar