Sabtu, 31 Agustus 2013

Peringatan Hari Koperasi Indonesia di Stadion Joyokusumo

Ganjar: Koperasi yang Mati Suri Dibubarkan Saja 

KBRN, Pati: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta koperasi-koperasi yang dalam pengelolaannya morat-marit atau mati suri, dibubarkan saja.  Karena bila terus dibiarkan, akan menular ke koperasi-koperasi yang sudah berjalan dengan baik.

Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo dalam sambutannya pada puncak peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-66 tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Stadion Joyokusumo, Kabupaten Pati, Sabtu, (31/8/2013).

“Koperasi yang morat-marit?. Kan ada tiga nanti, yang maju terus kita dorong, yang setengah-setengah kita marger,  dan berikan pendampingan. Sedang yang mau sekarat, sudah dimatikan saja sekalian. Karena kalau enggak ini nanti menular,” tandasnya.

“Itu treatment  (teknik) bisnis, kalau treatmentnya hanya guyub saja enggak bisa. Karena ini bisnis, mestinya patembayan, dimana ada hubungan-hubungan untuk mencapai kesejahteraan bersama dan itu ada prosesnya.”

Gubernur Jawa Tengah juga meminta adanya pendampingan dan pembinaan dari pemerintah bagi koperasi yang telah membuat usaha. 

“Karena usaha koperasi dan UMKM adalah bisnis, sehingga para pengelola dan anggotanya harus tahu bisnis, untuk mengembangkan usahanya,” ucap Ganjar.

Ganjar Pranowo menambahkan,  ketika ekonomi melemah, banyak produk lokal yang tidak tergantung nilai tukar dollar Amerika. Melemahnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika sekarang ini harus momentum produk lokal untuk tampil. Dia mencontohkan, hasil kerajinan akar jati yang memiliki nilai jual tinggi.

“Akar jati ketika dollar tinggi seperti ini kan seharusnya panen mereka ini.  Ketika kita ekspor keluar negeri, pasti akan mengikuti harga yang tinggi.  Maka dalam kontek Koperasi dan UMKM kita coba dorong menumbuhkan, tapi setidaknya kita melihat, kita sudah bisa buat, yang belum adalah kualitas, maka diperlukan pendampingan.”

“Pendampingan ini perlu dicarikan beberapa pengusaha atau pengrajin yang sudah memiliki pengalaman panjang dan dia harus sudah masuk  go internasional, kita sekolahkan ke negara-negara yang lebih maju. Semisal kita bicara teknologi kulit,  Italy itu yang paling hebat. Kalau perlu kita suruh mereka kesana,” pintanya. 

Soal modal usaha yang menjadi masalah klasik koperasi dan UMKM, Gubernur berharap peran dari pihak suasta, melalui program bina lingkungan, yang dibangun dengan tanggung jawab Sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR/HF)

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyempatkan untuk mengunjungi stand pameran/pasar rakyat, dan membeli lukisan Bung Karno, serta dua dus jeruk Pamelo Bageng, produk unggulan pertanian Kabupaten Pati. (Agus Pambudi/DS/HF)

Tidak ada komentar: