Kamis, 29 Agustus 2013

Setelah Kedelai, GIliran bahan baku roti (tepung terigu) naik

Bahan Baku Roti Melonjak, Keuntungan Turun

MEDONO - Melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap Dollar Amerika, ternyata berdampak ke banyak sektor. Tak hanya para pembuat tempe dan pengrajin batik yang kelimpungan akibat melonjaknya harga kedelai, dan bahan baku batik. Tetapi juga merambah ke usaha produksi roti dan kue. Pantauan di lapangan, kenaikan harga juga terjadi untuk bahan baku utama pembuatan roti, yakni tepung terigu. Demikian pula dengan melonjaknya bahan baku produksi lainnya.

Akibatnya, biaya produksi pembuatan roti ikut melonjak. Sementara, pengusaha maupun penjual roti belum berani menaikkan harga jual rotinya ke konsumen. Hal ini akhirnya mengurangi keuntungan yang didapat. Seperti yang disampaikan oleh Fathhul Khasani, seorang karyawan perusahaan roti dan toko roti 'Sari insah Bakery & Cakes' di Medono, Pekalongan Barat, Ia menyatakan, kenaikan bahan baku roti yang cukup signifikan terjadi untuk tepung terigu.

Tadinya, untuk satu zak tepung terigu, atau kemasan 25 kilogram (kg), harganya Rp 161 ribu. "Itu sudah harga kenaikan sejak harga BBM naik. Sekarang harga tepung terigu naik lagi," katanya. Ia menuturkan, harga per zak tepung terigu pada Senin (26/8) kemarin sudah naik menjadi 166 ribu. Kemudian, per Selasa (27/8), harganya sudah mlonjak lagi menjadi 168 ribu per zak. Padahal, tiap harinya, di toko roti tempatnya bekerja setidaknya menghabiskan 6 hingga 10 zak tepung terigu. "Nggak tahu, kapan harganya akan turun lagi kembali seperti semula," ujarnya.

Kenaikan juga terjadi pada bahan baku pendukung. Ia mencontohkan, harga misis yang sepekan sebelumnya Rp 190 ribu per dus (12,5 kg), sekarang naik menjadi Rp 200 ribu. Sementara tepung beras yang tadinya Rp 4.000, kini naik Rp 500 menjadi Rp 4500 untuk kemasan setengah kilogram. "Sedangkan harga telur ayam cenderung masih stabil, setelah harganya melambung cukup tinggi menjelang Lebaran kemarin. Sekrang telur ayam sekitar Rp 170 ribu untuk 10 kilogram," ungkapnya.

Meski ada kenaikan harga bahan baku, tandas Khasani, harga jual produk roti ke konsumen belum dinaikkan. Ia khawatir, jika harga roti dinaikkan, maka akan berpengaruh pada menurunnya angka penjualan. "Harga rotinya masih tetap, Mas. Tidak naik. Kalau kita naikkan, kasihan konsumennya. Apalagi kebanyakan dari konsumen kami berasal dari kalangan menengah ke bawah," imbuhnya. (way)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 28-08-2013)

 

Tidak ada komentar: