Dilarang Dindikpora, Ribuan Siswa Malah Hadiri Istighotsah
NOYONTAAN – Meski
mendapat penolakan. Bahkan larangan dari Dindikpora untuk menghadiri
acara Istighotsah yang diselenggarakan aktivis PMII. Namun sebaliknya,
ribuan siswa dari sekolah negeri maupun swasta di Kota Pekalongan tetap
menghadiri acara doa bersama yang digelar di Kanzus Shalawat, Jalan Dr
Wachidin, Sabtu (13/4).
Para siswa menyadari bila untuk lulus
UN, tidak bisa mengandalkan akal semata. Melainkan juga, ada
pertolongan dari Allah SWT. Dengan menggabungkan antara belajar dan
berdoa, yakinlah setiap kesulitan bisa diselesaikan.
Alasan Istighotsah hanya mengganggu,
bahkan menakut-nakuti siswa. Sangat tidak beralasan. Bahkan terkesan
politis, dan irrasional.
Seperti disampaikan Ketua Panitia
Istighotsah, Diyono. Ia mengatakan kegiatan ini diadakan dengan
mengundang ratusan sekolah yang berada di Pekalongan dan sekitarnya
untuk tingkatan SMA/MA/SMK dan SMP/MTS.
Kegiatan istighotsah tersebut diselenggarakan dalam rangka untuk memperkuat rasa percaya diri, dan menghilangkan rasa minder.
Sehingga diharapkan para siswa siap
menghadapi ujian. “Kami ingin agar para siswa tidak hanya siap secara
materi belajar, tetapi juga secara mental,” ucapnya memberi alasan.
Dijelaskan, penyelenggaraan Istighotsah
dilakukan H-2, yang merupakan minggu-minggu tenang. Pertimbanganya,
hari tersebut tidak mengganggu aktivitas mereka. Berbeda jika
dibandingkan hari-hari sebelumnya yang justru masih merupakan kegiatan
belajar mengajar.
“Kami berpikiran justru H-2 saat yang tepat. Karena
jika diselenggarakan jauh-jauh sebelumnya justru mengganggu aktivitas
kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
Adapun sekolah-sekolah yang turut
diundang oleh panitia untuk mengikuti kegiatan Istighosah antara lain
27 SMA/MA/SMK Kota Pekalongan, 35 SMP/MTS Kota Pekalongan, 57
SMA/MA/SMK Kabupaten Pekalongan dan 4 SMA serta SMP dari Kabupaten
Batang.
“Bahkan acara Istighosah ini, juga
diikuti oleh 3 SD yang berasal dari Kota Pekalongan. Padahal kami tidak
mengundang mereka, hanya saja mereka tertarik untuk turut
berpartisipasi,” klaim Choeroddin.
Pemimpin Kegiatan Istighosah, Drs H
Ahmad Marzuqi SPdI menjelaskan, kegiatan Istighotsah sangat penting
sekali untuk dilakukan bagi umat muslim. Istighosah biasanya dilakukan
pada saat seseorang menghadapi sesuatu yang besar dan sangat penting.
Kegiatan Istighotsah merupakan usaha
untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Awalnya, kegiatan
Istighosah akan dilakukan dengan konsep Lintas Agama seperti tahun
sebelumnya. Namun dengan adanya kepindahan tempat pelaksanaan yang
rencanaya dilakukan di halaman Pemkot menjadi di Kanzus Shalawat, maka
konsepnya pun dirubah hanya Istighosah bagi siswa-siswi muslim saja.
“Kegiatan Istighosah ini merupakan inisiatif dari teman-teman PMII
Cabang Pekalongan yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan
khususnya bagi siswa-siswi yang hendak melaksanakan UN,” ungkapnya. (ap15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar