Sisi Lain dari Kebakaran di Gudang PT Pismatex
Meski hanya sekejap, kebakaran yang terjadi di gudang PT Pismatex
ternyata menyisakan permasalahan yang tidak sedikit. Selain beberapa
kerusakan yang terjadi di rumah mereka, warga di sekitar lokasi
kebakaran juga sempat merasakan hidup tanpa listrik selama tiga hari.
Seperti Apa ?
Padamnya api di gudang PT Pismatex, tak
berarti padam pula keresahan di hati warga sekitar pada hari kejadian.
Beberapa kejadian menyusul, rumah rusak dan tak dapat ditempati,
beberapa barang dan uang juga dilaporkan hilang, serta terpaksa hidup
hanya dengan penerangan sebatang lilin karena listrik diputus. Tak
hanya sehari itu, kondisi gelap dialami warga hingga tiga hari
setelahnya.
“Seperti hidup di gua mas. Rasa
ketakutan saat kebakaran belum hilang, malam harinya kami justru
merasakan hidup tanpa penerangan yang membuat anak-anak semakin takut,”
tutur Pariyah (26), salah satu warga RT 6 RW 6. Saking takutnya, anak
Pariyah yang masih berumur 5 tahun bahkan jatuh sakit. Selama tiga hari
sejak Kamis hingga Sabtu, listrik di sekitar lokasi kejadian memang
diputus demi keamanan.
Kondisi itu dikatakan Pariyah memang
menambah ketakutan dan keresahan warga. Ada beberapa warga yang memilih
mengungsi ke rumah saudara atau tetangga lain, sedangkan dirinya
sendiri memilih tetap menetap di rumahnya karena tak mempunyai tempat
lain untuk mengungsi.
Saat siang, warga tak bisa merasakan
sejuknya kipas angin dan juga hiburan dari televisi yang menjadi
satu-satunya pelipur lara. Memasuki malam hari, kekhawatiran bertambah.
Semua kegiatan dilakukan dalam suasana gelap gulita sehingga tidak
dapat berjalan seperti biasanya.
Selama tiga hari itu pula, dirinya yang
biasa membuka warung harus cuti. Akibatnya, kebutuhan yang harus
dipenuhi sehari-hari tak bisa dibeli. “Selama tiga hari kami
mengandalkan bantuan dari kelurahan. Namun hari keempat bantuan
berhenti dan kami kembali bingung harus cari bantuan kemana,” ucapnya
lagi sembari membereskan perkakas di dalam rumahnya yang memang tak
nampak rapi.
Hal yang sama dikatakan Mirza Arif
(52). Meski tak termasuk dalam komplek wilayah yang mengalami dampak
parah dari kebakaran tersebut, Mirza mengaku cukup miris melihat
kondisi warga. Hingga saat ini pun, dikatakannya warga masih tetap
belum kembali dapat hiduop nyaman. “Karena kejadian kemarin, dua warga
di RT kami juga masuk rumah sakit. Satu karena shock, satu lagi karena
kecelakaan saat ikut memadamkan api,” tuturnya.
Menurutnya, dampak dari kebakaran
tersebut tidak akan hilang dalam waktu sekejap. Bahkan mungkin,
dikatakan Mirza akan terus membekas dan diceritakan secara turun
temurun. “Tentu saja ini akan menjadi pengalaman buruk bagi kami warga
sekitar gudang yang terbakar. Sampai sekarang saja, warga masih merasa
khawatir meskipun sudah tidak ada kejadian apa-apa,” tuturnya.
Sementara beberapa rumah warga di
sekitar lokasi kejadian, Senin (15/4), sudah mulai dilakukan beberapa
perbaikan yang bersumber dari bantuan pihak LPM dan kelurahan.
Tercatat, 22 rumah mengalami kerusakan baik rusak karena terkena api
maupun rusak karena hal lain.
Sejauh ini, warga sekitar juga masih
terus menunggu tibanya bantuan dari pihak Pimatex yang sudah sempat
melontarkan janjinya. “Kami berharap agar bantuan bisa segera
diberikan, karena dari kelurahan juga sudah berhenti. Kami belum bisa
kembali beraktifitas karena masih banyak yang harus kami urus, lalu
kami harus hidup dari mana,” pungkasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar