Pemerintah condong ke kebijakan dua harga BBM bersubsidi
Jakarta (ANTARA
News) - Pemerintah condong pada kebijakan untuk memberlakukan dua harga
bahan bakar minyak bersubsidi dalam upaya untuk menjaga anggaran dan
kuota subsidi BBM.
"Masyarakat juga tahu bahwa akan ada kebijakan penurunan subsidi BBM, filosofinya adalah demi keadilan sekaligus sembari menurunkan subsidi BBM dan mengatur pemerataan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Rabu usai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden.
Jero mengatakan pertimbangan pemerintah untuk kebijakan yang akan diberlakukan adalah mengerucut pada penerapan harga subsidi penuh dan subsidi tidak penuh untuk jenis BBM yang selama ini disubsidi.
"Dengan pola yang sudah mengerucut ini subsidi yang mampu di kurangi, subsidi yang belum mampu tetap, harga keekonomian BBM Rp9.500, kalau dijual Rp4.500 berarti subsidi Rp5.000, untuk yang mampu tidak disubsidi penuh besarannya sudah tahu , masih diberi subsidi kira-kira Rp3.000," katanya.
"Masyarakat juga tahu bahwa akan ada kebijakan penurunan subsidi BBM, filosofinya adalah demi keadilan sekaligus sembari menurunkan subsidi BBM dan mengatur pemerataan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Rabu usai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden.
Jero mengatakan pertimbangan pemerintah untuk kebijakan yang akan diberlakukan adalah mengerucut pada penerapan harga subsidi penuh dan subsidi tidak penuh untuk jenis BBM yang selama ini disubsidi.
"Dengan pola yang sudah mengerucut ini subsidi yang mampu di kurangi, subsidi yang belum mampu tetap, harga keekonomian BBM Rp9.500, kalau dijual Rp4.500 berarti subsidi Rp5.000, untuk yang mampu tidak disubsidi penuh besarannya sudah tahu , masih diberi subsidi kira-kira Rp3.000," katanya.
Ia menambahkan pilihan itu dinilai cukup adil dan dapat diterima oleh semua kalangan meski persiapan tekninya cukup rumit.
"Jadi akan dipisahkan BBM subsidi penuh dan sebagian, jadi presiden ingin detail, biar rapih jangan niatnya baik dapatnya ribut, plus apapun kebijakan yang kita ambil pasti ada inflasi dan ini akan memberikan pengaruh dan dampak pada yang miskin dan hampir miskin," kata Jero.
Karena itu hasil dari pengurangan subsidi di bidang BBM akan dikompensasikan bagi subsidi lain bagi rakyat kurang mampu seperti beasiswa bagi siswa miskin atau program beras bagi keluarga miskin.
"Akan ditambah kompensasi yang dibolehkan aturan, kalau BLT harus ke DPR dulu, nanti lama, kelihatannya diberikan tambahan yang sudah ada posturnya seperti raskin, beasiswa miskin ditambah sehingga bagian yang kelompok bawah ini, terlindungi," tegasnya.
Menteri ESDM mengatakan dalam pelaksanaannya nanti stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang melayani BBM subsidi penuh dengan subsidi tidak penuh akan dipisah.
Ia menjamin tidak akan ada keluhan dari angkutan umum dan juga masyarakat serta dari pemilik spbu karena sudah ada jaminan dari Hiswana migas bahwa spbu bersedia menjual BBM dalam satu harga.
Editor: Ruslan Burhani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar