Tanaman Vegetatif Untuk Lindungi Pantai
PEKALONGAN – Pemkot Pekalongan menggabungkan antara civil technic melalui teknologi
geotupe dengan pengembangan vegetasi tanaman pantai dan mangroove untuk
melindungi pantai dari abrasi yang terus mengancam kawasan pesisir kota
Pekalongan.
“Jika pengembangan tanaman vegetatif tidak dikolaborasikan
dengan civil tekhnik, maka mangroove yang ditanam akan rusak diterjang
gelombang pasang,” terang Kepala Dinas Peternakan , Pertanian dan
Kelautan (DPPK) Kota Pekalongan. Candra Herawati saat menerima peserta
kunjungan kerja (Kunker) dalam daerah atau Studi Komparatif tentang
Pengembangan Hutan Mangroove dari DPRD Kota Semarang di ruang Kalijaga
Setda, Selasa (9/4).
ilustrasi
candra
menjelaskan, dari panjang pantai Kota Pekalongan 6,15 kilometer, saat
ini telah dibangun civil technic melalui teknik geotupe dan revetment
(sabuk pantai) sepanjang 3,478 kilometer,”jelas candra. Sementara itu,
pengembangan vegetasi tanaman pantai dan mangroove telah mencapai 3,5
kilometer. Menurut chandra, pemkot Pekalongan juga telah membebaskan
lahan seluas 6,7 hektare untuk pembangunan hutan mangroove. Saat ini,
lanjut dia, masih dalam proses 3,8 hektare lahan lainnya.
DAK Kehutanan
menurut
dia, hutan mangroove nantinya selain sebagai pusat informasi mangroove
juga sebagai destinasi wisata baru, yakni Pekalongan Mangroove Park.
Tahun ini akan dibangun jalan masuk kawasan hutan mangroove. Selain
itu, tahun ini DPPK Kota Pekalongan juga menerima dana sebesar Rp 505
juta melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) kehutanan untuk pengayaan jenis
mangroove dikawasan tersebut.
“Pada
2014, kami akan membuat track (jalan) di dalam kawasan hutan mangrove,”
papar Candra. Rombongan dipimpin ketua DPRD Kota Semarang Rudi
Nurahmat. Pada pertemuan itu, rudi menanyakan program-program yang
telah dan akan dilaksanakan pemkot Pekalongan untuk mengatasi laju
abrasi. Studi komparatif tersebut diperlukan untuk menggali
program-program diperlukan untuk menggali program-program penanganan
abrasi yang bisa diterapkan untuk mengatasi abrasi yang mengancam
pantai Kota Semarang yang membentang sepanjang 27 kilometer.
(SUMBER : SUARA MERDEKA , 10-04-13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar