Beasiswa Untuk Warga Miskin Diharapkan Lebih Merata
PEKALONGAN
– Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kota Pekalongan
menyiapkan beasiswa bagi 664 siswa sekolah dasar (SD) dan madrasah
ibtidaiyah (MI) dari keluarga miskin serta beasiswa bagi 554 siswa pada
jenjang pendidikan menengah.
Warga berharap, distribusi beasiswa bagi
siswa dari keluarga miskin lebih merata. Hal tersebut mengemuka pada
Diskusi Publik dengan tema kebijakan Pelayanan Pendidikan tentang
Beasiswa untuk warga miskin di Kota Pekalongan. kegiatan
diselenggarakan Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro)
Pekalongan di Hotel Dafam, kemarin.
Warga
menilai, beasiswa bagi siswa dari keluarga miskin masih sangat jauh
dari harapan. Pasalnya, kuota beasiswa belum mampu menjangkau semua
siswa dari keluarga miskin. “Dari masyarakat Tionghoa belum pernah
mendapat beasiswa.
ilustrasi
Padahal, banyak juga warga Tionghoa yang miskin,”
papar Handono, perwakilan dari Community Center Pekalongan. warga
berharap, pemerintah mengalokasikan beasiswa untuk semua siswa dari
keluarga miskin, baik yang sekolah di sekolah swasta maupun di sekolah
negeri untuk keadilan. “Siswa di sekolah yang bernaung di yayasan juga
belum tersentuh beasiswa,” kata Suparto, perwakilan dari Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan.
Terkait
hal ini, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota
Pekalongan Budi Suheryanto mengatakan, tidak ada perbedaan etnis maupun
sekolah negeri dan sekolah swasta dalam penyaluran beasiswa bagi siswa
dari keluarga miskin. “Tidak ada dikotomi sekolah negeri atau sekolah
swasta. Juga tidak ada pembedaan etnis,” tegasnya.
Hanya saja, kuota
beasiswa yang tidak sebanding dengan jumlah siswa dari keluarga miskin
menjadi kendala. Dia mencontohkan, kuota beasiswa per sekolah hanya 34
siswa. Namun kondisi riilnya, jumlah siswa dari keluarga miskin
melebihi kuota tersebut. “Kuotanya tidak sebanding dengan kenyataan
warga miskin yang ada. (Beasiswa) mau dipecah – pecah (agar semua siswa
dari keluarga miskin) tidak boleh. Karena itu, menyalahi aturan dan
akan menjadi temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” paparnya.
Termasuk Swasta
Sekretaris
Dindikpora Kota Pekalongan Kadaryanto, meneguhkan, Pemkot Pekalongan
tidak hanya mengalokasikan beasiswa untuk siswa di sekolah negeri saja,
tapi juga siswa di sekolah swasta. “Dari APBD II (Kota Pekalongan),
beasiswa bagi siswa di sekolah negeri langsung dikelola Dindikpora.
Sedangkan bagi siswa di sekolah swasta lewat hibah melalui DPPKAD
(Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah),” terangnya.
Tahun ini, kata dia, Dindikpora Kota Pekalongan menyiapkan beasiswa
bagi 664 siswa di SDN Negeri dan MI. sementara untuk jenjang pendidikan
menengah, disiapkan beasiswa bagi 554 siswa. Beasiswa untuk siswa SD
dan MI sebesar Rp 300.000 per siswa per tahun. Sedangkan beasiswa untuk
siswa SMP sebesar Rp 400.000 per siswa per tahun.
Menurut
dia, beasiswa tersebut diutamakan bagi peserta didik yang orang tuanya
memegang kartu jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) ataupun Jaminan
Kesehatan Daerah (Jamkesda). “Karena Dindikpora belum mempunyai data
terkait siswa dari keluarga miskin, maka data masih mendompleng dengan
kartu Jamkesmas dan Jamkesda,” jelasnya.
Namun jika kuota beasiswa
tersebut tidak terserap, lanjut dia, sisa kuota akan diberikan kepada
siswa yang mengajukan beasiswa dengan disertai Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM).
Beasiswa
tersebut diberikan kepada siswa yang terancam putus sekolah karena
kesulitan biaya. “beasiswa itu untuk mendorong siswa agar tidak drop
out,” tegasnya. Selain dua narasumber tersebut, diskusi juga
menghadirkan dua narasumber lain, yakni Ketua Dewan Pendidikan Kota
Pekalongan Suryani dan Direktur Pattiro Pekalongan Sugiharto,
(smnetwork/k30-06)
(SUMBER : HARIAN PEKALONGAN, 10-04-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar