Adu Kecakapan Mendongeng Berbahasa Jawa
PEKALONGAN-
Sebanyak 14 siswa Taman Kanak-Kanak (TK) beradu kecakapan mendongeng
dalam bahsa Jawa di gedung Wanita, Kamis (25/4). Lomba ini
diselenggarakan Gabungan Organisasi Penyelenggara TK Indonesia (GOPTKI)
Kota Pekalongan dalam rsngks memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-56
GOPTKI.
Sebagian peserta lomba mendongeng tanpa menggunakan alat bantu
peraga, tetapi ada juga yang menggunakan alat peraga. Salah satunya
Alfian Abinaya. Saat mendongeng siswa TK Masithoh 04 Kergon itu
memainkan dua replika ikan ditangan kanan dan di tangan kiri seolah
ikan itu tengah berkomunikasi.
ilustrasi
Disaksikan
ayah dan guru pembimbingnya, serta tim juri dan penonton, Alfian
menyampaikan pesan betapa pentingnya tolong menolong antar sesama
melalui dongeng yang disampaikan. Sebelum Alfian, tampil Nurul Kharina.
Siswa TK Pembina ini menceritakan pengalamannya setelah berkunjung ke
Museum Batik Nasional.
Dalam dongengnya, Nurul menceritakan dalam
kunjungannya itu dia tidak hanya belajar membatik, tetapi juga
mengetahui motif-motif batik di Indonesia. Menurut Guru pembimbingnya,
Turijah, Nurul hanya berlatih selama empat hari sebelum mengikuti lomba.
Sudah Terbiasa
“Meskipun
hanya berlatih selama empat hari, namun setiap hari di sekolah kami
sudah terbiasa dengan kegiatan mendongeng seperti ini. Sebelum jam
pelajaran, kami membiasakan siswa untuk berbagi cerita tentang apa saja
yang dilakukannya. Kegiatan ini juga untuk merangsang anak agar bisa
mengutarakan pendapatnya,”paparnya.
Ketua
Panitia Lomba Mendongeng dalam Bahasa Jawa, Hermanu menjelaskan,
beberapa aspek penilaian dalam Lomba tersebut mencakup teknik, waktu
dan penampilan. Aspek teknik melipiuti tiga unsuir yaitu intonasi bahas
adan ekspresi. Dijelaskan lomba diselenggarakan sebagai salah satu
upaya unutk melestarikan bahasa Jawa. “Selain itu juga untuk
melaksanakan pendidikan karakter anak,”terang dia.(K30-69)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 26-04-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar