Genangan Akibat Rob Makin Parah
PEKALONGAN
– Ratusan rumah warga di sejumlah kelurahan di Kota Pekalongan kembali
terendam akibat air pasang laut atau rob yang menerjang permukiman
warga, Senin (22/4) malam. Genangan air dirumah warga semakin tinggi
setelah hujan mengguyur permukiman warga selama beberapa jam.
Rini
Astuti, warga RT 05 RW 06 Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan
Utara mengatakan, rob mulai masuk ke dalam rumahnya sekitar pukul
18.30. “Genangan air lebih tinggi dibandingkan genangan sebelumnya,”
terangnya saat ditemui Suara Merdeka di rumahnya, Selasa (23/4).
Menurut Rini, hujan yang turun beberapa jam kemarin malam membuat debit
genangan semakin besar.
Hal
senada disampaikan Kariyu dan Tanorah. Kedua warga yang tinggal di RT
03 RW 06 Kelurahan Bandengan mengatakan, rob yang menggenangi tempat
tinggalnya semakin parah. Ketinggian rob di kedua rumah tersebut
mencapai 25 sentimeter hingga 40 sentimeter.
ilustrasi
Terhambat
“Rob
semakin parah, kalau di dalam rumah, ketinggian air sekitar 25
sentimeter. Namun di belakang (dapur), ketinggian air mencapai 40
sentimeter,” terang Kariyu. Kariyu mengaku pasrah dengan kondisi yang
dialaminya. “Sudah bertahun – tahun kami hidup dikepung rob. Tapi
pemerintah seolah tidak peduli sama sekali. Kalau warga berada bisa
meninggikan rumah agar rumahnya terbebas dari genangan. Tapi bagi warga
yang tidak punya, tidak bisa meninggikan rumah. Karena untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari saja masih kurang,” keluhnya.
Akibat
genangan rob tersebut, akses dari dan menuju ke rumah warga terhambat
karena sejumlah rumah tergenang rob. Hal tersebut tampak pada rumah
Tanorah. Tanorah sudah bertahun – tahun tidak bisa melihat permukaan
tanah di halaman rumahnya karena halaman rumahnya kini telah berubah
menjadi lautan. “Sudah lama depan rumah saya dan jalan yang
menguhubungkan rumah saya dengan rumah warga lainnya tertutup rob,”
ujarnya. Untuk mencapai rumah Tanorah harus menerjang genangan rob yang
cukup tinggi. Siang itu, suami Tanorah menguras air yang menggenangi
rumahnya.
Warga
berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan segera menangani rob agar
ia dan warga lainnya bisa bebas dari rob yang mengancam setiap saat.
“Kami berharap permukiman kami kembali seperti dulu, bebas dari
genangan air,” harapnya. Rob juga menggenangi Kelurahan Pasirsari,
Kecamatan Pekalongan Barat dan Kelurahan Pabean, Kecamatan Pekalongan
Utara. Di Kelurahan Pabean, rob menggenang jalan dan sekolah. Hari itu,
sejumlah siswa Madrasah Salafiyah Ibtidaiyah (MSI) 12 Pabean membeli
jajanan sembari menjinjing celana, serta tanpa mengenakan sepatu.
Sebelumnya,
Walikota M Basyir Ahmad mengatakan, untuk mengatasi rob, Pemkot
Pekalongan menerapkan teknologi geotupe untuk membendung air laut agar
tidak masuk ke permukiman penduduk. Dari panjang pantai Kota Pekalongan
6,15 kilometer, saat ini telah dibangun civil teknis melalui teknik
geotupe dan revenment (sabuk pantai) sepanjang 3,47 kilometer. “ini
sebagai langkah jangka pendek,” terangnya. Sementara langkah jangka
panjang, Pemkot akan mereklamasi pantai. (K30-49)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 24-04-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar