Selasa, 02 Juli 2013

Pagelaran Seni Dolanan Bocah di Pendopo TMII

Seni Dolanan Bocah Kabupaten Pekalongan Tampil di TMII 

KAJEN – Pemerintah Kabupaten Pekalongan melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) menggelar Seni Dolanan Bocah di Pendopo Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (30/6/2013). Bekerjasama dengan Sanggar Mekar Budaya pimpinan Cucuk Marita dan Nurbowo, sutradara Joko Heru Setiawan dari Dewan Kesenian Daerah (DKD) menampilkan 50 anak sebagai pemain dalam Seni Dolanan Bocah.
 
Dolanan Bocah merupakan satu bentuk permainan anak yang ada di pedesaan yang sering dimainkan untuk mengisi waktu liburan mereka. Di Kabupaten Pekalongan terdapat beberapa permainan anak yang dulu sering dimainkan dan saat ini jarang ditemukan karena tergeser oleh perkembangan jaman di era komputerisasi.
Dengan mengenakan pakaian adat Jawa Tengah khususnya Kabupaten Pekalongan, mereka membawakan seni dolanan bocah asli Kabupaten Pekalongan, yakni antara lain Bantengan, Prau Wedung, Kalongan dan Buto Galak.

Permainan-permainan tersebut digali kembali untuk memberikan edukasi budaya asli yang dimiliki daerah dan disajikan dalam sebuah pementasan dengan konsep teater anak dengan iringan gamelan yang dinamis sehingga menghadirkan suasana keceriaan.

Bantengan adalah permainan anak laki-laki di pedesaan yang saling beradu kekuatan. Dimana yang kalah harus menggendong yang menang. Sedangkan perahu wedung yakni permainan anak-anak di pesisir pantai untuk mencari ikan dengan menggunakan perahu. Sementra Kalongan adalah permainan anak-anak dari wilayah hutan di Kabupaten Pekalongan yang terdapat beberapa ikatan copet atau geblak yang gemar mencari makan dengan cara bergantian. Dan buto-buto galak adalah tradisi seni Jawa Tengah yang mengenakal budaya melalui tradisi drama dan teater.

Pagelaran Seni Dolanan Bocah dibuka oleh Kepala Dinporapar Kabupaten Pekalongan, Ir. Siswanto. Dihadiri oleh Sekretaris Kantor Perwakilan Jawa Tengah di Jakarta Retno Palupi, Ketua Paguyuban Masyarakat Jawa Tengah Prof. DR. dr. Sarjono dan Ketua Paguyuban Masyarakat Kabupaten Pekalongan H. Sony Jaelani beserta ratusan masyarakat Kabupaten Pekalongan yang ada di Jakarta.

Mewakili Kepala Kantor perwakilan Jawa Tengah, Retno Palupi dalam sambutan selamat datang menyampaikan bahwa Kantor Perwakilan yang ada di Jakarta ada 3 tempat yaitu di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMI), di Jalan Samarinda dan di Jalan Darmawangsa. Di tiga tempat tersebut, kata Retno, memiliki penginapan yang dapat disewa dengan harga murah dibanding dengan hotel. “Jadi bila bapak-ibu dari Pekalongan ada acara di Jakarta bisa menginap di tempat kami karena kami menyediakan 3 kali makan hanya dengan Rp 200 ribu per orang,” ungkap Retno.

“Mari kita berpartisipasi untuk peningkatan PAD Jawa Tengah. Dan kami mohon agar bapak Kepala Dinporapar Kabupaten Pekalongan bisa ikut mempromosikannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Ir. Siswanto atas nama Bupati Pekalongan menyampaikan terima kasih kepada Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah yang memberikan kesempatan Pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk ikut meramaika Anjungan Jawa Tengah ini. “Harapan kami ke depan kita senantiasa akan bekerjasama dalam rangka pegembangan seni budaya yang ada Kabupaten Pekalongan khususnya dan umumnya di Jawa Tengah,” ujar Siswanto.

Lebih lanjut, Siswanto juga mengucapkan terima kasih kepada Paguyuban Jawa Tengah dan Paguyuban Kabupaten Pekalongan yang telah berpartisipasi untuk membantu warga masyarakat yang ada di Jakarta ini baik di bidang kesehatan maupun pendidikan. “Kami akan segera melaporkannya kepada beliau Bapak Bupati,” kata Siswanto.

Di lain sisi, Ketua Paguyuban Masyarakat Kabupaten Pekalonan H. Sony Jaelani menyampaikan bahwa jumlah warga Kabupaten Pekalongan yang ada di Jakarta sekitar sepuuh persen dari total warga Kabupaten Pekalongan. “Kami di Jakarta memiliki wadah atau paguyuban. Untuk itu bagi bapak-ibu yang memiliki sanak-saudara yang ada di Jakarta mohon untuk diberitahukan. Kami bersekretariat di Tanah Abang,” papar Sony.
“Kami memiliki misi apabila ada keluarga Pekalongan tersangkut masalah hukum, keamanan dan lain sebagainya kami akan bantu semampunya. Demikian juga kalau ada warga Pekalongan yang di Jakarta ada yang meninggal dan akan dibawa ke daerah, kami atas kerjasama dengan Paguyuban Jawa Tengah akan menyediakan ambulan secara gratis,” imbuhnya.
Adapun, Ketua Paguyuban Masyarakat Jawa Tengah Prof. DR. Dr. Sarjono mengutarakan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Universitas Pamulang memberikan beasiswa bagi anak Jawa Tengah yang berprestasi yang bersekolah di Jakarta. “Kami memberikan beasiswa untuk semester III sampai dengan jenjang S2. Untuk itu apabila ada anak dari Bapak-Ibu yang berprestasi, silahkan menghubungi kami,” tutur Sarjono.
Dalam kesempatan tersebut, Pemkab Pekalongan memberikan bantuan dana sebesar Rp 12 juta kepada Paguyuban Masyarakat Kabupaten Pekalongan. Bantuan tersebut diserahkan oleh Kepala Dinporapar mewakili Bupati dan diterima langsung oleh Ketua Paguyuban Masyarakat Kabupaten Pekalongan.  (di2k)  

Sumber: Bag. Humas Setda

Editor: Nk.PG(kominfo) 
sumber

Tidak ada komentar: