Seni Dolanan Bocah Kabupaten Pekalongan Tampil di TMII
KAJEN – Pemerintah Kabupaten
Pekalongan melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar)
menggelar Seni Dolanan Bocah di Pendopo Anjungan Jawa Tengah Taman Mini
Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (30/6/2013). Bekerjasama dengan
Sanggar Mekar Budaya pimpinan Cucuk Marita dan Nurbowo, sutradara Joko
Heru Setiawan dari Dewan Kesenian Daerah (DKD) menampilkan 50 anak
sebagai pemain dalam Seni Dolanan Bocah.
Dolanan Bocah merupakan satu
bentuk permainan anak yang ada di pedesaan yang sering dimainkan untuk
mengisi waktu liburan mereka. Di Kabupaten Pekalongan terdapat beberapa
permainan anak yang dulu sering dimainkan dan saat ini jarang ditemukan
karena tergeser oleh perkembangan jaman di era komputerisasi.
Dengan mengenakan pakaian adat Jawa Tengah khususnya Kabupaten
Pekalongan, mereka membawakan seni dolanan bocah asli Kabupaten
Pekalongan, yakni antara lain Bantengan, Prau Wedung, Kalongan dan Buto
Galak.
Permainan-permainan tersebut digali kembali untuk memberikan
edukasi budaya asli yang dimiliki daerah dan disajikan dalam sebuah
pementasan dengan konsep teater anak dengan iringan gamelan yang
dinamis sehingga menghadirkan suasana keceriaan.
Bantengan adalah permainan anak laki-laki di pedesaan yang saling
beradu kekuatan. Dimana yang kalah harus menggendong yang menang.
Sedangkan perahu wedung yakni permainan anak-anak di pesisir pantai
untuk mencari ikan dengan menggunakan perahu. Sementra Kalongan adalah
permainan anak-anak dari wilayah hutan di Kabupaten Pekalongan yang
terdapat beberapa ikatan copet atau geblak yang gemar mencari makan
dengan cara bergantian. Dan buto-buto galak adalah tradisi seni Jawa
Tengah yang mengenakal budaya melalui tradisi drama dan teater.
Pagelaran Seni Dolanan Bocah dibuka oleh Kepala Dinporapar
Kabupaten Pekalongan, Ir. Siswanto. Dihadiri oleh Sekretaris Kantor
Perwakilan Jawa Tengah di Jakarta Retno Palupi, Ketua Paguyuban
Masyarakat Jawa Tengah Prof. DR. dr. Sarjono dan Ketua Paguyuban
Masyarakat Kabupaten Pekalongan H. Sony Jaelani beserta ratusan
masyarakat Kabupaten Pekalongan yang ada di Jakarta.
Mewakili Kepala Kantor perwakilan Jawa Tengah, Retno Palupi dalam
sambutan selamat datang menyampaikan bahwa Kantor Perwakilan yang ada
di Jakarta ada 3 tempat yaitu di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini
Indonesia Indah (TMI), di Jalan Samarinda dan di Jalan Darmawangsa. Di
tiga tempat tersebut, kata Retno, memiliki penginapan yang dapat disewa
dengan harga murah dibanding dengan hotel. “Jadi bila bapak-ibu dari
Pekalongan ada acara di Jakarta bisa menginap di tempat kami karena
kami menyediakan 3 kali makan hanya dengan Rp 200 ribu per orang,”
ungkap Retno.
“Mari kita berpartisipasi untuk peningkatan PAD Jawa Tengah. Dan
kami mohon agar bapak Kepala Dinporapar Kabupaten Pekalongan bisa ikut
mempromosikannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ir. Siswanto atas nama Bupati Pekalongan
menyampaikan terima kasih kepada Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
yang memberikan kesempatan Pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk ikut
meramaika Anjungan Jawa Tengah ini. “Harapan kami ke depan kita
senantiasa akan bekerjasama dalam rangka pegembangan seni budaya yang
ada Kabupaten Pekalongan khususnya dan umumnya di Jawa Tengah,” ujar
Siswanto.
Lebih lanjut, Siswanto juga mengucapkan terima kasih kepada
Paguyuban Jawa Tengah dan Paguyuban Kabupaten Pekalongan yang telah
berpartisipasi untuk membantu warga masyarakat yang ada di Jakarta ini
baik di bidang kesehatan maupun pendidikan. “Kami akan segera
melaporkannya kepada beliau Bapak Bupati,” kata Siswanto.
Di lain sisi, Ketua Paguyuban
Masyarakat Kabupaten Pekalonan H. Sony Jaelani menyampaikan bahwa
jumlah warga Kabupaten Pekalongan yang ada di Jakarta sekitar sepuuh
persen dari total warga Kabupaten Pekalongan. “Kami di Jakarta memiliki
wadah atau paguyuban. Untuk itu bagi bapak-ibu yang memiliki
sanak-saudara yang ada di Jakarta mohon untuk diberitahukan. Kami
bersekretariat di Tanah Abang,” papar Sony.
“Kami memiliki misi apabila
ada keluarga Pekalongan tersangkut masalah hukum, keamanan dan lain
sebagainya kami akan bantu semampunya. Demikian juga kalau ada warga
Pekalongan yang di Jakarta ada yang meninggal dan akan dibawa ke
daerah, kami atas kerjasama dengan Paguyuban Jawa Tengah akan
menyediakan ambulan secara gratis,” imbuhnya.
Adapun, Ketua Paguyuban
Masyarakat Jawa Tengah Prof. DR. Dr. Sarjono mengutarakan bahwa
pihaknya bekerjasama dengan Universitas Pamulang memberikan beasiswa
bagi anak Jawa Tengah yang berprestasi yang bersekolah di Jakarta.
“Kami memberikan beasiswa untuk semester III sampai dengan jenjang S2.
Untuk itu apabila ada anak dari Bapak-Ibu yang berprestasi, silahkan
menghubungi kami,” tutur Sarjono.
Dalam kesempatan tersebut,
Pemkab Pekalongan memberikan bantuan dana sebesar Rp 12 juta kepada
Paguyuban Masyarakat Kabupaten Pekalongan. Bantuan tersebut diserahkan
oleh Kepala Dinporapar mewakili Bupati dan diterima langsung oleh Ketua
Paguyuban Masyarakat Kabupaten Pekalongan. (di2k)
Sumber: Bag. Humas Setda
Editor: Nk.PG(kominfo)
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar