Aksi Premanisme Harus Dicegah
PEKALONGAN
– Berbagai aksi premanisme yang kerap terjadi dalam kehidupan
masyarakat harus dicegah. Sebab, selain meresahkan masyarakat, aksi
premanisme juga tidak sesuai dengan Hak AsasiManusia (HAM). Wali Kota
Pekalongan HM Basyir Ahmad pada upacara HUT Ke-63 Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP), Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan Pemadam
Kebakaran (Damkar) di Setda Pekalongan, kemarin menegaskan hal itu.
Basyir
berharap, aksi prmanisme yang terjadi di Yogyakarta tidak merembet ke
daerah lain, terutama di Kota Pekalongan yang selama ini dikenal
sebagai Kota Santri yang nyaman dan religius. “Oleh karena itu, ke
depan semua pelindung masyarakat seperti Linmas, Satpol PP harus bisa
bekerjasama dengan TNI dan Polri guna pencegahan premanisme. Hal itu
perlu terus dilakukan guna memberikan rasa aman kepada masyarakat,”
terangnya. Premanisme yang marak tejadi di sejumlah kota besar, bahkan
merembet hingga ke daerah harus dapat dicegah. Sehingga masyarakat
tidak selalu merasa takut atau khawatir saat beraktivitas di tengah
masyarakat ataupun di titik-titik yang berpotensi menjadi tempat
beraksinya para preman.
ilustrasi
Bukan Gagah-gagahan
Dia
menyatakan, simbol yang ada di dada Satpol PP, Linmas, dn Damkar
bukanlah hanya menjadi simbol atau untuk gagah-gagahan. Namun sebagai
tanda bahwa tugas yang mereka emban adalah sebagai pelindung, pengayom,
serta pelayan masyarakat.
Basyir
mengatakan, untuk berpartisipasi memberikan rasa aman masyarakat dari
ulah para preman, antara lain dengan melakukan kerjasama antarpetugas
ketentraman dan ketertiban (Trantib) di setiap kelurahan seperti yang
telah diterapkan di Kecamatan Pekalongan Timur. “Langkah yang dilakukan
Kecamatan Pekalongan Timur patut ditiru oleh kecamatan lainnya. Bagi
saya lebih baik preventif daripada harus represif,” tandasnya.
(SUMBER : HARIAN PEKALONGAN, 09-04-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar