Karena Asin, Bau dan Berwarna
DEKORO
– Program replikasi Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat (Pamsimas) yang dibangun di Kelurahan Dekoro, dikeluhkan
warga sekitar yang menjadi pelanggannya. Sebab air yang keluar dari
keran Pamsimas, sangat berbau, berasa asin dan berwarna kekuningan.
Seperti yang disampaikan Ahmad Slamet (47), salah satu pelanggan yang
juga Ketua RW 03 tersebut, mengaku empat bulan sejak pemasangan, hanya
menggunakan air Pamsimas untuk mandi dan mencuci saja namun tidak
berani menggunakannya untuk keperluan untuk memasak dan untuk air
minum.
“Karena rasanya asin, sehingga ketika dimasak untuk minum atau
membuat teh rasanya menjadi tidak enak,” tuturnya saat ditemui Selasa
(21/5). Dirinya mengaku tidak mengetahui penyebab kualitas air menjadi
buruk.
Menurut Slamet, saat diuji pertama kali, kualitas air dinyatakan
bagus, tetapi ketika dipasang alat semacam 'Jetpump' sebagai penyedot,
kualitas air berubah asin hingga saat ini.
ilustrasi
Dengan kondisi tersebut,
dikatakan Slamet keluarganya harus membeli air galon untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi air. Untuk satu minggu, dirinya bisa membeli 4
sampai 5 galon air untuk dikonsumsi dengan harga Rp 3.500 per galonnya.
“kalau begitu, kami harus mengeluarkan biaya lagi. Padahal, saat
pertama kali menjadi pelanggan harapannya air dari program Pamsimas ini
dapat memenuhi seluruh kebutuhan air keluarga kami,” ujarnya.
Keluhan
serupa juga disampaikan Abdul Khaliq (45), warga RT 1 RW 3 Kelurahan
Dekoro. Kholiq yang sudah berlangganan Pamsimas semala 3 bulan
merasakan hal yang sama.
Bahkan, meski sudah membayar biaya awal
pemasangan, sampai saat ini dirinya belum berani memakai air dari
Pamsimas, dan kembali mengandalkan air yang berasal dari sumurnya untuk
kebutuhan sehari-hari. “Ketika pertama mengalir, rasanya setengah asin seperti kita ada di dekat laut, warnanya juga seringkali kekuningan dan
baunya seperti lem.
Sehingga
saya tidak berani memakainya. Paling sementara ini hanya digunakan
untuk mandi atau berwudhu saja. Untuk kebutuhan lainnya saya mending
pakai air sumur,” katanya.
Saat ini, pelanggan program replikasi
Pamsimas yang diresmikan langsung oleh Walikota tersebut, sudah
mencapai 30 orang dengan biaya pemasangan Rp 500 ribu.
Sementara untuk
mengatasi hal tersebut, pihak pelaksana program sudah beberapa kali
menghubungi pemborong yang mengerjakan pengenoran sumber air dan
diinstruksikan untuk mencoba menguras. Namun setelah tiga kali dikuras,
kualitas air tetap sama buruknya.
Terpisah,
Lurah Dekoro, Amin Padmono saat ditemui juga mengaku sudah
menginstruksi kepada pelaksana program agar secepat mungkin
berkomunikasi dengan pemborong.
Diakui Amin, memang untuk Pamsimas
ketiga yang diberi nama 'Tirta Rahmat' tersebut, airnya belum bisa
digunakan secara maksimal. “Disini ada tiga Pamsimas yaitu 'Banyu
Berkah', 'Tiita Murni' dan 'Tirta rahmat'.
Sementara ini memang untuk
Tirta Rahmat airnya masih kurang bagus. Namun kami terus berusaha
melakukan perbaikan dengan menghubungi langsung pihak pemborong agar
dapat bertanggung jawab melakukan perbaikan hingga air yang keluar
sesuai harapan,” pungkasnya. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 22-05-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar