KBRN, Mataram:
Pemerintah telah menetapkan sejumlah kompensasi untuk masyarakat
menengah kebawah yang terkena dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM).
Adapun bentuk kompensasi yang akan
diberikan antara lain, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM),
beras untuk rakyat miskin (Raskin), beasiswa bagi siswa miskin dan
program keluarga harapan (PKH).
Menteri Sosial Republik Indonesia Salin Segaf Al Jufri kepada RRI di Mataram Jum’at (24/5/2013) menyebutkan, jika kenaikan harga BBM sudah mulai diterapkan kementerian sosial siap menggulirkan program BLSM yang dijadwalkan dilaksankan dua bulan sekali yakni, juni-juli atau juli-agustus.
“Program Bantuan Langsung Sementara ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan," tandasnya.
Menurut Salim Segaf AlJufri dana yang dianggarkan untuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat ini mencapai 14 trilyun rupiah.
Lebih jauh disebutkan Menteri Sosial, penerima bantuan langsung sementara masyarakat adalah masyarakat yang menerima beras raskin, sehingga pihaknya meminta masyarakat tidak khawatir dana bantuan tersebut digunakan bagi kelompok tertentu. Pasalnya By Name By Address kartu penerima akan dibawa sendiri ke PT POS Persero.
Salim Segaf Al Jufri menyebutkan, sebanyak 1,5 juta rumah tangga atau 25 persen penduduk Indonesia akan menerima Bantuan Langsung masyarakat. (Hayatun S/AKS)
Menteri Sosial Republik Indonesia Salin Segaf Al Jufri kepada RRI di Mataram Jum’at (24/5/2013) menyebutkan, jika kenaikan harga BBM sudah mulai diterapkan kementerian sosial siap menggulirkan program BLSM yang dijadwalkan dilaksankan dua bulan sekali yakni, juni-juli atau juli-agustus.
“Program Bantuan Langsung Sementara ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan," tandasnya.
Menurut Salim Segaf AlJufri dana yang dianggarkan untuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat ini mencapai 14 trilyun rupiah.
Lebih jauh disebutkan Menteri Sosial, penerima bantuan langsung sementara masyarakat adalah masyarakat yang menerima beras raskin, sehingga pihaknya meminta masyarakat tidak khawatir dana bantuan tersebut digunakan bagi kelompok tertentu. Pasalnya By Name By Address kartu penerima akan dibawa sendiri ke PT POS Persero.
Salim Segaf Al Jufri menyebutkan, sebanyak 1,5 juta rumah tangga atau 25 persen penduduk Indonesia akan menerima Bantuan Langsung masyarakat. (Hayatun S/AKS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar