Siswa yang tak Terlibat Injak Alquran, Diminta Tetap Tenang
SELUMA - Siang kemarin
Wakil Bupati Seluma, Mufran Imron, SE langsung turun ke lapangan dengan
mendatangi SMAN 6 Seluma, yang heboh karena kasus sejumlah siswa
menginjak Alquran saat disumpah oknum gurunya. Dia datang menggunakan
mobil Daihatsu APV Nopol B 1509 ZFI.
Setibanya di SMAN 6 Seluma, Mufran
langsung melihat-lihat ke dalam ruangan kelas siswa setelah sebelumnya
sempat disambut kepala SMAN 6 Seluma, Drs Sardiman Panjaitan. Wabup
masuk ke sejumlah ruangan kelas.
Mufran memberikan motivasi dan
menyemangati siswa untuk tidak terpengaruh atas apa yang sedang terjadi
dan yang dihebohkan saat ini. Siswa tidak terlibat harus tetap fokus
belajar.
"Jangan pula kejadian ini menjadi
adik-adik ingin pindah atau malu sekolah di sini. SMAN 6 Seluma ini
bagus, jadi jangan terpengaruh. Tetap semangat belajar dan berprestasi.
Saya sangat mendukung agar siswa di Seluma ini berprestasi, dan saya
siap datang setiap acara yang digelar adik-adik, jika diundang," ucap
Mufran.
Usai itu, Mufran yang hadir didampingi
Kapolsek Sukaraja Iptu. Suraya, SH dan Danramil Air Periukan, Lettu.
Inf. Tamam menggelar pertemuan dengan seluruh guru SMAN 6 Seluma.
Mufran menegaskan, agar kejadian serupa atau lebih buruk lagi jangan
sampai terjadi. Karena tindakan tersebut tidak dibenarkan.
"Ini mungkin terjadi atas kekhilafan. Tapi tetap harus ditindak. Sebab kitab suci Alquran itu bukan milik sekolah ini, tapi dunia. Kita akan lakukan pembinaan dan koordinasi. Sebagai toleransi, akan dilakukan pembinaan dan sanksi tegas tetap dikenakan ke yang bersangkutan. Nanti Inspektorat yang akan menilai. Kan kalau PNS yang bermasalah tidak bisa kita langsung tindak, tapi harus melalui kajian dan pemeriksaan Inspektorat dulu," ujar Wabup.
Terkait ada pembelaan bahwa yang diinjak itu bukan Alquran murni melainkan buku tafsiran dan tercemahan Alquraan sehingga tidak perlu terlalu dipersoalkan, langsung ditampik oleh Mufran. Ditegaskannya, apapaun itu jika ada hubungannya dengan ajaran agama, panutan atau tuntanan agama tetap tidak boleh diperlakukan demikian. Ia menduga, bisa saja oknum guru tersebut saat itu dalam kondisi labil.
"Apapaun itu mau buku doa, atau lainnya yang namanya ada kaitannya dengan agama, tidak boleh diinjak-injak termasuk juz Amma. Itu kesalahan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Saya yakin SDM guru sudah baik, tapi mungkin lagi labil. Harusnya guru lainnya yang melihat harus mengingatkan. Siswa yang bandel harus ada cara tersendiri untuk menanganinya. Ingat Alquran ini bukan milik pribadi, tapi seluruh umat Islam makanya hal ini menjadi besar," ujar Mufran.
Terpisah Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Kabupaten Seluma, H Sipaun, S.Ag, MM menegaskan, setelah pihaknya melihat barang yang diminta siswa bersumpah dan menginjaknya itu, ditegaskan tindakan tersebut tidak dibenarkan dan meskipun hanya buku tafsir dan terjemahan Alquran. Tetap sama, tetap itu Alquran yang tidak boleh diinjak.
"Kita sudah melihat barangnya, dan itu termasuk Alquran. Tidak boleh diperlakukan seperti itu," singkatnya seraya mengatakan hari ini akan ada pertemuan antara sekolah, oknum guru, kepala sekolah, komite termasuk Kemenag akan hadir serta jajaran lainnya di SMAN 6 Seluma.
Kepala SMAN 6 Seluma, Drs Sardiman Panjaiatan kepada RB kemarin menunjukkan barang yang serupa bentuknya, yang sempat diinjak siswa. Terlihat barang tersebut berjudul Az-zikra Terjemah dan Tafsir Alquran dalam Huruf Arab dan Latin, diterbitkan oleh Angkasa Bandung dan disusun oleh Bachriat Surin.
"Ini mungkin terjadi atas kekhilafan. Tapi tetap harus ditindak. Sebab kitab suci Alquran itu bukan milik sekolah ini, tapi dunia. Kita akan lakukan pembinaan dan koordinasi. Sebagai toleransi, akan dilakukan pembinaan dan sanksi tegas tetap dikenakan ke yang bersangkutan. Nanti Inspektorat yang akan menilai. Kan kalau PNS yang bermasalah tidak bisa kita langsung tindak, tapi harus melalui kajian dan pemeriksaan Inspektorat dulu," ujar Wabup.
Terkait ada pembelaan bahwa yang diinjak itu bukan Alquran murni melainkan buku tafsiran dan tercemahan Alquraan sehingga tidak perlu terlalu dipersoalkan, langsung ditampik oleh Mufran. Ditegaskannya, apapaun itu jika ada hubungannya dengan ajaran agama, panutan atau tuntanan agama tetap tidak boleh diperlakukan demikian. Ia menduga, bisa saja oknum guru tersebut saat itu dalam kondisi labil.
"Apapaun itu mau buku doa, atau lainnya yang namanya ada kaitannya dengan agama, tidak boleh diinjak-injak termasuk juz Amma. Itu kesalahan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Saya yakin SDM guru sudah baik, tapi mungkin lagi labil. Harusnya guru lainnya yang melihat harus mengingatkan. Siswa yang bandel harus ada cara tersendiri untuk menanganinya. Ingat Alquran ini bukan milik pribadi, tapi seluruh umat Islam makanya hal ini menjadi besar," ujar Mufran.
Terpisah Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Kabupaten Seluma, H Sipaun, S.Ag, MM menegaskan, setelah pihaknya melihat barang yang diminta siswa bersumpah dan menginjaknya itu, ditegaskan tindakan tersebut tidak dibenarkan dan meskipun hanya buku tafsir dan terjemahan Alquran. Tetap sama, tetap itu Alquran yang tidak boleh diinjak.
"Kita sudah melihat barangnya, dan itu termasuk Alquran. Tidak boleh diperlakukan seperti itu," singkatnya seraya mengatakan hari ini akan ada pertemuan antara sekolah, oknum guru, kepala sekolah, komite termasuk Kemenag akan hadir serta jajaran lainnya di SMAN 6 Seluma.
Kepala SMAN 6 Seluma, Drs Sardiman Panjaiatan kepada RB kemarin menunjukkan barang yang serupa bentuknya, yang sempat diinjak siswa. Terlihat barang tersebut berjudul Az-zikra Terjemah dan Tafsir Alquran dalam Huruf Arab dan Latin, diterbitkan oleh Angkasa Bandung dan disusun oleh Bachriat Surin.
Terjemah dan tafsir Alquran itu
merupakan hasil pengadaan sekolah tahun 2010 lalu guna mendukung
pelajaran agama Islam di sekolah. Buku tersebut terdiri beberapa jilid,
yang terbagi setiap 5 juz surat Alquran bertuliskan di dalamnya ayat
Alquran lengkap sebagaimana tersusun per juz dan ada terjemahan dan
tafsirnya sekaligus per ayat.
"Kalau yang diinjak siswa saat itu
sama judulnya dan bentuknya serta warnanya hanya saja yang itu berisi
Juz 1 sampai Juz 5," terang Kepsek. (hue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar