Sepuluh Kementerian/Lembaga
Pemerintah Non Kementerian (K/L) mulai tahun ini dikabarkan akan
memperoleh remunerasi atau tunjangan kinerja. Sementara tunjangan
kinerja atau remunerasi untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintahan
Daerah akan diberikan tahun depan.
Menteri
Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi usai membuka Orientasi
Kepemimpinan dan Penyelenggaraan Daerah bagi Bupati dan Walikota serta
Wakil Bupati dan Wakil Walikota, di Gedung Badan Pendidikan dan Latihan
Kemendagri, Jakarta, Senin (26/8) mengakui, Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) merupakan satu di antara 10 K/L yang akan memperoleh
remunerasi tahun ini.
Ia
menegaskan, dengan adanya remunerasi itu maka akan ada perubahan cukup
besar dalam pembiayaan belanja PNS di Kemendagri. "Kalau remunerasi ini
dinaikkan, maka semua honor PNS di Kemendagri, seperti honor
kepanitiaan akan ditiadakan. Yang diberlakukan adalah single salary (gaji tunggal)," kata Mendagri.
Hal yang sama juga berlaku di daerah, jika tahun depan diberlakukan remunerasi, maka sistem single salary akan diberlakukan, dan semua honor di daerah akan dihapuskan.
“Mudah-mudahan sistem single salary tersebut dapat mendorong penghematan biaya belanja aparatur, terutama di tingkat daerah,” harap Gamawan.
Mendagri
menyesalkan sejumlah daerah yang masih mengalokasikan anggaran belanja
lebih besar untuk belanja pegawai, yakni mencapai 60 persen. Sedangkan
untuk pelayanan publik hanya 24 persen, dan 16 persen untuk belanja
modal.
“Saya meminta
pengangkatan pegawai honorer harus diefisienkan. Jangan terlalu boros
semua dana untuk belanja aparatur,” tegas mantan gubernur Sumatera
Barat ini.
Mendagri
Gamawan Fauzi juga mengkritik pengangkatan pegawai honorer di sejumlah
daerah, yang lebih untuk kepentingan para bupati dan walikota, karena
mereka dianggap telah berjasa dalam pemenangan bupati/walikota di
pemilihan kepala daerah (pilkada).
“Saya
menemukan ada kepala daerah yang memberhentikan kepala dinas-dinasnya,
dan mengangkat kepala dinas yang baru. Pemberhentian itu karena kepala
dinas sebelumnya tidak mendukungnya kepala daerah yang bersangkutan di
pilkada,” ujar Gamawan.
Acara
Orientasi Kepemimpinan dan Penyelenggaraan Daerah bagi Bupati/Walikota
serta Wakil Bupati /Wakil Walikota itu dihadiri oleh 33 kepala daerah
dari berbagai kabupaten/kota.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar