IODI Solo Waspadai Pekalongan
SOLO, suaramerdeka.com - Gelaran Pekan Olahraga
Provinsi (Porprov) Jateng XIV di Banyumas kurang dari dua bulan. Tim
dansa Solo yang masuk dalam 38 cabang olahraga di Porprov nanti juga
serius melakukan persiapan, sembari mewaspadai kekuatan-kekuatan lawan.
"Dalam
beberapa tahun terakhir ini ternyata muncul kekuatan baru di dansa.
Kami lihat misalnya Kota Pekalongan dan Banyumas yang harus
diwaspadai," tutur Ketua Umum Pengkot Ikatan Olahraga Dansa Indonesia
(IODI) Solo, Hendrik Wijaya, Rabu (28/8).
Apa yang diutarakan
pemilik House of Hendrik itu cukup beralasan. Terutama dengan kekuatan
Kota Pekalongan yang tampil cukup mengejutkan di even Java Dance
Competition, 27 Juli lalu. Pada kejuaraan yang berlangsung di Hotel
Metro, Kota Semarang itu, hasil yang didapat salah satu kota di Pantura
itu ternyata mampu mengungguli hasil yang diraih pedansa Solo.
Bahkan,
mereka mampu mempecundangi hasil yang didapat atlet dansa tuan rumah,
Kota Semarang. "Mereka mengejutkan karena mampu menjadi juara umum.
Padahal di Porprov 2009, mereka masih berada di bawah," ungkapnya.
Hendrik
memandang, kebangkitan dansa Pekalongan lebih dikarenakan tidak banyak
merombak susunan pedansanya. "Kekuatan mereka tidak banyak berubah.
Memang di Porprov empat tahun silam mereka masih di bawah. Tapi kali
ini mereka makin matang," tutur Hendrik.
Selain Kota Pekalongan,
kekuatan tuan rumah Porprov, tim dansa Banyumas kiranya cukup jadi
perhitungan. "Ada informasi mereka banyak merekrut atlet-atlet dari
luar Banyumas, terutama dari Jakarta yang sudah berpengalaman," imbuh
dia.
Meski begitu, Hendrik tak patah arang. Dia tetap percaya
diri dengan kekuatan pedansa-pedansanya. Terlebih hasil di Semarang,
akhir Juli lalu juga tidak mengecewakan. Dari even pemanasan jelang
Porprov tersebut, dansa Solo mendapat dua emas, satu perak dan satu
perunggu. Dua emas didapat dari junior U-16 latin dan juvenille U-12
latin. "Nomor latin memang jadi andalan kami," tandas dia.
(Gading Persada/CN26)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar