Kedelai Mahal, Tempe Kian Tipis
PONOROGO - Dalam waktu
dekat, tempe bisa menjadi makanan langka di Ponorogo. Sebab, pengusaha
tempe kini mulai mengurangi ukuran makanan yang biasa menjadi lauk
tersebut. Jika tempe biasanya dibungkus plastik setebal lima
sentimeter, kini tinggal 3,5 sentimeter dengan harga yang sama, yakni
Rp 2.500 per bungkus. Ukuran tempe itu dikurangi para pengusaha
lantaran mahalnya harga kedelai.
"Jika harga dinaikkan, pembeli tidak
mau. Solusinya ya menipiskan ukuran tempe," kata Mohammad Sobari,
pengusaha tempe yang berjualan di Pasar Legi Songgolangit.
Dia mengungkapkan, harga kedelai terus
naik pasca Lebaran lalu. Baik kedelai lokal maupun impor. Misalnya,
kedelai impor. Pasca lebaran lalu, harganya sekitar Rp 6.700 per kg.
Namun, kini harganya sudah menembus angka Rp 9.000 per kg. Bahkan,
kedelai impor terbaik mencapai Rp 10 ribu per kg.
"Kami memang selalu menggunakan kedelai
impor. Sebab, kualitasnya lebih bagus dan hasilnya lebih banyak jika
dibuat tempe," ungkap Sobari.
Kenaikan harga kedelai terjadi secara
signifikan dalam dua pekan terakhir. Misalnya, harga kedelai pernah
naik Rp 1.000 per kg dalam dua hari. yakni, pada Kamis (22/8) masih
dijual Rp 8.000 per kg. Namun, Sabtu (24/8) harganya sudah menembus Rp
9.000 per kg.
Lantaran tidak ingin usahanya merugi,
Sobari mengaku terpaksa mengurangi ukuran tempe. Hal serupa dilakukan
para pengusaha tahu. "Untuk menaikkan harga, rasanya tidak memungkinkan
untuk saat ini. Tapi jika nanti harga kedelai terus naik, mau tidak mau
harga tempe harus dinaikkan," paparnya. (dhy/eba/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar