Musim Kemarau Tiba, Ancaman Krisis Air Bersih Datang
Liputan6.com, Lima kecamatan di Kabupaten Lebak,
Provinsi Banten, mulai terancam krisis air bersih menyusul tibanya
musim kemarau di daerah itu.
"Kami menerima laporan daerah rawan
krisis air bersih itu karena sejak tiga pekan terakhir tidak turun
hujan," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Muklis di Rangkasbitung, seperti dikutip
dari Antara, Rabu (28/8/2013).
Menurut dia, kelima
kecamatan di daerah krisis air bersih itu antara lain Kecamatan
Wanasalam, Sajira, Cipanas, Cilograng dan Cimarga.
Sebagian besar warga mendapat pasokan air bersih dari sumur bawah tanah, sumber mata air dan jet pump.
Apabila, satu pekan ke depan tidak turun hujan dipastikan warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Oleh karena itu, pihaknya menjalin koordinasi dengan PDAM Kabupaten Lebak untuk mendistribusikan pasokan air bersih melalui tangki.
"Satu-satunya cara yang kami lakukan untuk mengatasi kesulitan air bersih dengan cara pengiriman melalui PDAM setempat," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat yang tinggal di lima kecamatan apabila kesulitan air bersih terpaksa menggunakan air sungai untuk keperluan konsumsi, mandi, cuci dan kakus. Padahal, air sungai sangat berpotensi terhadap serangan penyakit menular, seperti diare. Saat ini, kata dia, kondisi sumur dan sumber mata air yang ada di daerah itu mulai mengalami kekeringan.
Apabila, satu pekan ke depan tidak turun hujan dipastikan warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Oleh karena itu, pihaknya menjalin koordinasi dengan PDAM Kabupaten Lebak untuk mendistribusikan pasokan air bersih melalui tangki.
"Satu-satunya cara yang kami lakukan untuk mengatasi kesulitan air bersih dengan cara pengiriman melalui PDAM setempat," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat yang tinggal di lima kecamatan apabila kesulitan air bersih terpaksa menggunakan air sungai untuk keperluan konsumsi, mandi, cuci dan kakus. Padahal, air sungai sangat berpotensi terhadap serangan penyakit menular, seperti diare. Saat ini, kata dia, kondisi sumur dan sumber mata air yang ada di daerah itu mulai mengalami kekeringan.
"Kami meminta masyarakat agar memasak air sungai dengan mendidih guna mencegah penyakit menular," katanya.
Sementara
itu, sejumlah warga Kecamatan Sajira mengatakan bahwa mereka kini mulai
mengambil air bersih ke Sungai Ciberang dengan jarak tempuh tiga
kilometer dari perkampungan.
Sebab air di sumur-sumur dan jet pump mulai kekeringan, sehingga warga memanfaatkan air sungai tersebut.
"Kami sudah biasa menggunakan air sungai untuk keperluan MCK dan konsumsi jika musim kemarau," kata Ayung, warga Desa Calungbungur Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak.
Sebab air di sumur-sumur dan jet pump mulai kekeringan, sehingga warga memanfaatkan air sungai tersebut.
"Kami sudah biasa menggunakan air sungai untuk keperluan MCK dan konsumsi jika musim kemarau," kata Ayung, warga Desa Calungbungur Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak.
(Abd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar