Hotel Modern Ramah Lingkungan
KRAMATSARI – Meskipun berada di daerah yang terbilang
bukan kota besar, namun Hotel Horison Pekalongan berani mendirikan
bangunan modern dengan unsur tradisional yang sangat ramah lingkungan.
Demikian dijelaskan Managemen Konstruksi Bangunan PT. Metropolitan Golden Management (MGM), Sonny Nugrahaputra, kepada Radar dengan detail perihal bangunan hotel tersebut, Kamis (4/4).
“Ditinjau dari awal kami membangun hotel ini, mulai dari pondasi kita
gunakan sistem Hydrolic Piling System dalam pemasangan tiang pancang
dengan panjang 24 meter. Metode yang kami gunakan, membuat pekerjaan
tidak menimbulakn polusi, seperti getaran, suara bising dan limbah
lainnya. Bahkan Walikota juga heran ternyata ada alat seperti ini dan
tidak menimbulkan polusi,” jelas pria ramah tersebut.
Berikutnya bangunan tersebut dalam pengolahan limbah menggunakan sistem Sewage Treatment Plant. Sehingga limbah hotel, baik dari kamar, restoran, kolam renang dan lain sebagainya diolah dulu dengan berbagai alat dan bahan-bahan kimia ramah lingkungan. Sehingga pembuangan limbah keluar, sesuai peraturan Pemda yang berlaku.
“Kami secara periodik akan terus memantau dan mengecek hasil olahan limbah. Agar aman terus ketika dibuang keluar hotel, serta mudah diserap oleh alam sekitar,” terangnya.
Termasuk pula penerangan hotel baik di luar dan dalam bangunan. Menggunakan perpaduan lampu standar dan LED. Dengan harapan bisa lebih menghemat listrik. “Hotel-hotel modern saat ini berupaya untuk menggunakan teknologi hemat energi, seperti halnya penerangan. Untuk itu kami berlakukan di hotel,” tegasnya.
Penghematan listrik juga diterapkan dalam penggunaan lift, yang sudah menggunakan jenis Roomless. ukuran mesin tidak sebesar lift pada umumnya. Sehingga tenaga yang digunakan juga lebih hemat.
“Selain itu tingkat kenyamanan sangat tinggi, tidak ada hentakan, suara berisik. Bahkan serasa tidak bergerak,” terangnya sambil mengajak Radar mencoba naik ke beberapa lantai.
Walaupun terbilang hotel cangih dan modern, pihaknya tidak akan meninggalkan nilai-nilai tradisi budaya serta faktor alamiah. “Kami berusaha walaupun bangunan dan lokasi kami minimalis, diupayakan tetap hijau lingkungan dengan aneka tanaman di sekitar hotel. Terutama di halaman dan ruang hijau kolam renang,” terangnya.
Tentu saja yang sudah diungkapkan terus selama ini, eksterior dan interior bangunan hotel tersebut penuh dengan berbagai ornamen budaya. Seperti motif batik Jlamprang khas Pekalongan, simbol-sombil pantura di Malbar cafe berupa ombak laut dan simbol angin di langit-langit. “Kami sebagai pengelola akan terus mengembangkan hotel ini menjadi lebih baik. dari segala hal baik bangunan maupun pelayanannya,” tandasnya. (han)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar