Nelayan Pekalongan Kekurangan Solar
sumber
PEKALONGAN, suaramerdeka.com - Pasokan solar
bersubsidi untuk nelayan di Kota Pekalongan sangat minim. Kebutuhan
solar bersubsidi untuk nelayan di Kota Pekalongan mencapai 870
kiloliter perbulan. Namun yang terpenuhi baru 400 kiloliter setiap
bulan.
Manajer Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) Jasa
Mina, Indah Wahyu menjelaskan, meskipun sudah beralih status dari
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) menjadi SPBB pada 1
Januari 2011, namun tidak ada penambahan alokasi solar.
“Alokasi
solar tetap sama, 400 kiloliter perbulan. Padahal, setelah beralih
status dari SPBN menjadi SPBB, kami tidak hanya melayani kapal kecil di
bawah 30 gross ton, tapi juga melayani kapal besar. Sehingga, pasokan
solar selalu berkurang karena alokasi tidak menyesuaikan perubahan
status,” paparnya, Minggu (31/3).
ilustrasi
Dijelaskan dia, berdasarkan
data kebutuhan solar bagi kapal-kapal nelayan di Kota Pekalongan,
kebutuhan solar mencapai 870 kiloliter perbulan. Namun yang sudah
dipenuhi baru 400 kiloliter perbulan. Akibatnya, setiap bulan, nelayan
selalu kekurangan solar.
Ia mencontohkan, alokasi solar
bersubsidi untuk bulan Maret sudah habis pada 20 Maret lalu. Untuk
memenuhi kebutuhan solar bagi nelayan, SPBB Jasa Mina telah menambah
kuota bulan Maret sebanyak 96 kiloliter dengan mengambil kuota bulan
Juni.
Namun, langkah tersebut tetap saja tidak dapat memenuhi
kebutuhan solar nelayan hingga akhir bulan Maret. Karena tambahan
alokasi itu pun sudah ludes pada 28 Maret.
“Pasokan sebanyak 400
kiloliter selalu habis antara tanggal 15 hingga 20 setiap bulannya.
Tanggal 20 itu sudah lampu kuning,” sambungnya.
(
Isnawati / CN37 / JBSM )sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar