Kerja Keras Masyarakat, Hasilkan Banyak Penghargaan
PEPATAH Arab
menyatakan 'Man Jadda Wa Jada'. Artinya barang siapa yang bersungguh –
sungguh maka pasti akan berhasil. Kalimat tersebut cocok disematkan
kepada Pemkot Pekalongan. Sebab, atas kerja kerasnya selama ini, daerah
yang berjuluk Kota Batik Dunia ini meraih banyak penghargaan, baik
tingkat nasional maupun Internasional.
Yang terbaru, Pemkot menerima
anugerah Kepemimpinan Inovatif (Innovation Leadership Award) 2011 dan
2012 untuk kepemimpinan Walikota Pekalongan yang diselenggarakan
Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI, menerima anugerah apresiasi
Inovasi (Innovating Regiion Award) Indonesia 2011 dan 2012 sebagai
kategori daerah berinovasi diselenggarakan oleh Kementrian Negara Riset
dan Teknologi RI, menerima penghargaan Adipura 2011 dan 2012 kategori
Kota Sedang diberikan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Kemudian
menerima penghargaan ICT Award 2011 dan 2012 dari kementerian Kominfo
kategori sebagai Kota Digital berpredikat Madya yang siap menghadapi
era ekonomi digital, menerima penghargaan dari kementerian PU 2011 atas
program kinerja terbaik peringkat ke-1 kategori kota sedang,
penghargaan IOSA 2011 dan tahun 2012 Indonesia Opensource Award dari
Kementrian Informasi dan Komunikasi, dan penghargaan IOSA 2011 dan
tahun 2012 Indonesia Opensource Award dari Kementrian Informasi dan
Komunikasi. Dibidang wisata, Kampung Batik Kauman memperoleh
penghargaan sebagai Desa Wisata Nasional 2012, Museum Batik memperoleh
penghargaan juara pertama Cipta Pesona wisata kategori daya tarik
wisata budaya dan unsur pengelolaan tahun 2012.
“Penghargaan ini tidak
lain dari jerih payah semua pihak termasuk peran aktif masyarakat.
Untuk itu saya berharap kepada masyarakat bersinergi dengan Pemkot
terus melanjutkan program pembangunan,” akaj Walikota, dr HM Basyir
Ahmad.
Walikota
Pekalongan mengaku, memang untuk memperoleh hasil pembangunan yang
maksimal maka strategi yang ditempuhnya ialah optimalisasi pelayanan
publik berdasarkan good governance dengan mengedepankan akuntabilitas,
transparansi dan penguatan sistem pelayanan infornasi pemerintahan, dan
pembangunan dengan penguatan kelembagaan perencanaan patisipasi
masyarakat, dan pembiayaan yang berprinsip pada pemerataan keadilan.
“Kami mempunyai obsesi Kota Pekalongan menjadi daerah percontohan bagi
daerah lain,” ungkapnya.
Sejahterakan Masyarakat
Terkait
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemkot menerapkan strategi
mengungkit ekonomi kerakyatan warganya dengan cara bergulir bagi mereka
yang mempunyai usaha kecil dibarengi dengan penguatan Kelompok Usaha
Bersama (Kube). Karena jika terpaku pada teknis dana hibah yang
ditetapkan pemerintah pusat, dipastikan warga miskin yang memperoleh
bantuan hanya sebagian kecil saja. Itupun nantinya tidak akan berbebas
padahal jumlah warga miskin jauh lebih banyak dai jumlah yang ada.
Sehingga tidak menyelesaikan akan permasalahan pengentasan kemiskinan.
“Ternyata
kebijakan bantuan bergulir itu mampu mendongkrak indek pembangunan
manusia (IPM) menempati urutan pertama tingkat karesidenan Pekalongan,”
ujar Walkot. Kemudian untuk menarik investor. Pemkot menerapkan
kebijakan pelayanan dan perijinan satu atap dibawah kendati Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T). Hasilnya,
banyak perusahaan yang membuka usaha, baik di bidang perhotelan,
perbankan, kuliner, dan batik. Ditandai dengan nilai investasi yang
bertambah setiap tahunnya. Kalau tahun 2010 senilai Rp 1.213 Trilun,
tahun 2011 senilai Rp 355 Miliar, dan per September 2012 senilai Rp 286
Miliar.
Kreatif Berbasis Budaya
Sementara
itu untuk menarik wisatawan berkunjung di Kota Pekalongan, Pemkot
memiliki agenda rutin. Seperti penyelenggaraan Pekan Batik Nasional
(PBN) tiap dua tahun sekali, Pekan Batik Internasional (PBI) setiap
tiga tahun sekali, serta Festival Pintoe Dalan setahun sekali yang
menyajikan kuliner dan kesenian khas Tionghoa. Juga ada penyelenggaraan
Nyadran atau sedekah laut, dan Pek Chun di Pantai Pasir Kencana.
Mengingat Kota Pekalongan berada di daerah jalur pantai utara.
“Kemudian menggelar acara Syawalan di Krapyak Lor dan Kidul dengan
pemotongan lopis raksasa,” tambah Walkot. (adv)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 02-04-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar