Kualanamu Makin Padat, Belawan Capai Puncak
LIMA hari
jelang Lebaran 1434 H, bandara mulai dipadati penumpang baik yang akan
berpergian maupun yang kembali. Berdasarkan pantauan wartawan sebagian
besar adalah penumpang menggunakan penerbangan domestik, karena banyak
penumpang dari berbagai kota dengan tujuan mudik ke Medan.
Firmansyah, seorang penumpang yang baru
tiba dari Jakarta untuk tujuan mudik ke Medan mengatakan baru kali ini
menginjakkan kaki di kualanamu. Diungkapannya walaupun sempat agak
bingung tapi merasa cukup bangga Medan punya bandara semewah Kualanamu.
“Awalnya sih agak bingung ya, tapi nanti pasti biasa. Saya banggalah orang kita di Sumut punya bandara mewah,” katanya.
Senada, Dewi, penumpang lainnya yang
baru tiba dari Padang beserta suami dan kedua anaknya mengatakan datang
ke Medan juga untuk tujuan mudik. “Alhamdulilah sudah ada kesempatan
untuk mengunjungi orangtua. Karena diperusahaan saya sudah mulai libur
jadi saya boyong keluarga ke Medan untuk mudik,” ujarnya.
Ali Sofyan, Manajer Service Bandara
Kualanamu mengatakan memang terjadi penambahan jumlah penumpang yang
berdatangan dari luar kota Medan sejak sehari lalu hingga hari ini.
Sebab pekan terakhir jelang lebaran ini merupakan pekan dimana sebagian
karyawan perusahaan sudah memberikan libur kepada pegawainya.
“Sudah ada sekitar15 ribuan penumpang
baik tujuan mudik maupun balik sejak 2 hari ini, dan jumlah ini akan
terus bertambah seiring dengan bertambah dekatnya hari H tersebut,
“ujarnya.
Ali juga mengungkapkan berdasarkan
analisis kementrian perhubungan bahwa puncak lonjakan arus penumpang
terjadi pada H-4 hingga H-1 jelang lebaran. Jadi dijelaskannya jika
petugas yang terkait menjalankan peranannya secara optimal maka
kemacetan yang luar biasa tidak terjadi.
Disebutkannya pula, beberapa
fasililitas sudah cukup maksimal untuk saat ini baik fasilitas kecil
dan besar. “Secara fasilitas sudah cukup maksimal karena secara
penggunaannya sudah bisa digunakan seperti toilet, mushola, eskalator,
lift, serta fasilitas modern lainnya seperti delapan garbarata (avio
bridge) yang akan menghubungkan penumpang langsung dari area
keberangkatan di dalam terminal menuju kabin pesawat serta ruang tunggu
(boarding lounge) yang luas dan memisahkan antara penumpang penerbangan
domestik dan internasional,” jelasnya.
Minimnya unit bus Damri yang datang ke
Kualanamu membuat calon penumpang yang akan menaikinya kecewa. Sejumlah
penumpang mengeluhkan bahwa mereka sudah menunggu hingga dua jam di
tempat pemberhentian bus di dekat parkiran Kualanamu.
Alasan para penumpang menaiki bus Damri
dikarenakan ongkos transportasi yang cukup murah yakni tujuan terminal
amplas seharga Rp10 ribu dan tujuan Plaza Medan Fair seharga Rp15 ribu
perorang.
Qadri, calon penumpang mengatakan
sebaiknya pihak Damri menambah jumlah unitnya sebab jika menunggukan
bus yang dari Medan untuk kembali ke Kualanamu pastilah cukup memakan
waktu yang panjang.
“Dibandingkan angkutan lainnya Damri
yang paling murah, jadi bagi saya khususnya cukup menghemat biaya, tapi
dengan kondisi seperti ini saya kecewa ya, karena pihak damri nampaknya
belum siap untuk mengangkut penumpang bandara,” ujarnya.
Senada, Rosita calon penumpang lainnya
yang baru tiba dari jakarta juga mengeluhkan hal yang sama. Dia
mengungkapkan kalau memilih Damri supaya langsung sampai ke terminal
amplas dan memilih bus pemberangkatan lain untuk ke kampungya di Kaban
Jahe. Selain lama menunggu, diungkapkannya kekesalannya karena drama
penungguan bus Damri ini juga diperparah dengan banyaknya debu yang
berterbangan di sekitar tempat penungguan.
Sementara, salah seorang kondektur bus
yang namanya tidak ingin disebutkan mengatakan bahwa jumlah bus damri
yang beroperasi untuk tujuan Kualanamu-Medan maupun Medan Kualanamu
hanya 4 unit saja. “Ada 4 unit bus Damri, yaitu 2 unit dari Plaza Medan
Fair dan 2 unit lagi dari Terminal Amplas,” ujarnya.
Mengenai keterlambatan, dia mengatakan
memang sejak dua hari ini jalan besar yang dilewati macet dikarenakan
arus penumpang bus/taxi/mobil lainnya melonjak di Jalinsum. Hal ini
diperparah dengan panjangnya antrian di loket pembayaran karcis di
pintu keluar. Menyebabkan perjalanan yang layaknya hanya 1 jam bisa
menjadi 3 jam.
Sementara ketua Organda Sumut, Haposan
Sialagan mengatakan bahwa kepadatan arus mudik di Jalinsum menjadi
salah satu penyebab lamanya kedatangan bus Damri. Diungkapkannya bahwa
nanti pihaknya berkoordinasi lagi dengan pihak Damri mengenai
penyesuaian jumlah unit dengankebutuhan penumpang supaya tidak ada
pihak yang dirugikan apalagi yang dirugikan itu adalah penumpang
bandara.
Arus mudik di terminal penumpang
domestik Pelabuhan Belawan diperkirakan mencapai puncak hari ini,
Minggu (3/8). Ribuan rombongan kedatangan pemudik kapal laut KM Kelud
asal Tanjung Priok, Batam dan Tanjung Balai Karimun diprediksi akan
memadati Pelabuhan Belawan.
Dari Pelabuhan Belawan, Manajer Pelni
Cabang Medan, Halim Pradhana mengatakan, angka pemudik yang akan tiba
di pelabuhan itu kemungkinan akan bertambah dan mulai mencapai
puncaknya pada H-4. Sedangkan akhir dari puncak kedatangan romobongan
pemudik yang akan tiba pada H-1 atau Rabu (7/8) mendatang.
“Besok (hari ini, Red) merupakan mulai
dari puncak kedatangan pemudik, ribuan penumpang kebanyakan asal Batam
itu tiba dengan menggunakan kapal KM Kelud,” kata, Halim.
Jumlah pemudik yang menggunakan moda
transportasi angkutan kapal laut sambung, Halim ditaksir akan mencapai
2000-an orang penumpang. “Satu hari KM Kelud tiba di Belawan, akan
melanjutkan pelayaran pada H-3, dengan rute dari Pelabuhan Belawan
menuju Tanjung Balai Karimun, Batam dan Tanjung Priok,” ungkapnya.
Sementara itu, seiring kian
meningkatnya jumlah pemudik di terminak kedatangan penumpang Pelabuhan
Belawan dan akan mencapai puncaknya pada sehari sebelum lebaran, pihak
pelabuhan juga semakin memperketat pengawasan dengan melibatkan aparat
Kepolisian, TNI AL dan petugas Syahbandar Belawan. Ini dilakukan guna
menciptakan rasa aman dan nybagi para pemudik yang tiba maupun
berangkat lewat Pelabuhan Belawan.
Lonjakan penumpang dengan moda
transportasi kereta api jurusan Medan-Kisaran- Rantau Prapat dan
Tanjung Balai masih belum menunjukkan peningkatan berarti. Di stasiun
kereta api PT KAI cabang Kisaran di Jalan Cokroaminoto Kisaran Barat,
antusias warga untuk pulang mudik belum kelihatan.
Menurut Kepala Stasiun Kereta Api PT
KAI, RA Siregar, lonjakan penumpang belum melebihi kapasitas tempat
duduk yang disediakan. Namun untuk antisipasi lonjakan penumpang kita
sudah siapkan satu gerbong Exsekutif dan satu gerbong untuk kereta api
Bisnis apabila terjadi lonjakan penumpang.
Siregar yang baru seminggu menjabat
kepala Kereta Api Cabang Kisaran ini menilai, tidak terjadinya lonjakan
penumpang di stasiun kereta api Kisaran menandakan pelayanan
pemerintah terhadap masyarakat sudah mankin baik, sehingga tidak
terjadinya penumpukan penumpang.
“Saat ini sistem kereta api Kisaran
sudah kita benahi di segala lini. Misalnya, kereta api barang tidak
diperbolehkan dinaiki penumpang, khusus mengangkat barang,” tukasnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan
Polres Asahan untuk antispasi bantuan keamanan agar para penumpang
tidak merasa was-was, kemudian melarang pedagang asongan berjualan di
gerbong kereta.
“Penumpang juga tidak lagi antre dan
berdesakan untuk membeli tiket, dapat dipesan sebulan sebelum
keberangkatan. Tiket dapat diperoleh di loket-loket yang kita sediakan
seperti di super market yang kita hunjuk diseputar kota Kisaran, ,”
ujarnya lagi. (mag-9/rul/mar/smg)
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar