H-10, Pantura Timur-Barat Belum Siap
SEMARANG - Seluruh jalan di Pantura Jawa Tengah pada H-10 Lebaran
2013, kemarin, seharusnya sudah selesai dikerjakan. Namun pada
kenyataannya di berbagai daerah yang akan dilewati pemudik, masih belum
seluruhnya selesai dikerjakan, selain terdapat jalan rusak. Di
Kabupaten Cilacap, pemudik bakal dihantui jalan rusak, karena sejumlah
ruas di wilayah itu masih dalam perbaikan. Bahkan dikhawatirkan
kerusakan ini tidak bisa diperbaiki hingga waktu Lebaran.
Berdasar pantauan, jalur utama
lintas selatan di wilayah Banyumas, masih ada jalur belum tertangani,
yaitu di Kecamatan Lumbir. Di lokasi tersebut selain medan jalan yang
berkelok, kondisi jalan juga bergelombang, yaitu antara Desa
Parungkamal hingga Desa Kedunggede, Kecamatan Lumbir.
Hingga Jumat (26/7) lalu belum
ada perbaikan di lokasi tersebut. Adapun di lokasi lain sebagian bersar
perbaikan telah selesai dilakukan, beberapa di antaranya adalah Jalur
Ajibarang-Purwokerto sudah ditangani dengan pelapisan ulang. Begitu
juga dengan Jalur utama Buntu-Kemranjen-Sumpiuh, juga sudah dapat
dilewati pemudik. ‘’Kerusakan jalan yang ada perlu mendapat perhatian
bersama,’’ kata Kapolres Cilacap AKBP Wawan Muliawan.
Masih Dikebut
Sementara di Rembang, sejumlah
pekerja masih mengebut pekerjaan proyek jalan dan jembatan di sepanjang
Pantura Rembang. Hingga Senin (29/7), belum ada tanda-tanda proyek akan
dihentikan sementara. Pelaksana proyek perbaikan Jembatan Karanggeneng,
Susanto mengatakan pengerjaan proyek masih terus dikebut siang dan
malam. Pekerja saat ini fokus pada pengurukan lajur jembatan baru di
sebelah selatan jembatan lama.
Ditargetkan lajur baru selebar
4,15 meter di sisi selatan sudah bisa dilewati kendaraan bermotor untuk
arus mudik Lebaran. Sementara lajur jembatan baru di sisi utara selebar
5,5 meter belum bisa dilewati karena usia beton masih muda. Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) Rembang, perbatasan Jawa Timur Dinas Bina Marga
Jateng Danang Tri Wibowo mengatakan, penghentian proyek pada H-10
Lebaran tidak berarti semua proyek dihentikan sama-sekali. Pekerja
masih akan merapikan pekerjaan kecil agar tidak membahayakan pemudik.
Paling Rawan
Sementara itu di Simpang Tiga
Pejagan, di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, menjadi titik paling
rawan macet di jalur pantura. Selain menjadi titik pertemuan arus
kendaraan dari dua jalur, tempat itu juga terdapat pelintasan sebidang
Kerata Api (KA) yang akan menghambat arus lalu lintas.
“Dari pemetaan kami, ada beberapa titik rawan macet di Brebes saat arus mudik dan balik Lebaran. Tapi, yang paling rawan adalah di Simpang Tiga Pejagan. Titik ini menjadi pantauan utama kami,” tandas Kasatlantas Polres Brebes, AKP Wahyudi SB SIK. Sementara pantauan di lapangan, hingga kemarin siang jalur pantura Brebes sepanjang 32 kilometer masih terus dilakukan perbaikan. Sejumlah titik kerusakan yang parah terjadi di ruas Cimohong, Bangsri Klampok, Jembatan Pemali dan ruas Jalan Gajah Mada. Di samping rusak, saat hujan turun jalur pantura juga rawan genangan air. Di antaranya, di ruas Pejagan, ruas Cimohong dan ruas Bulakamba.
“Dari pemetaan kami, ada beberapa titik rawan macet di Brebes saat arus mudik dan balik Lebaran. Tapi, yang paling rawan adalah di Simpang Tiga Pejagan. Titik ini menjadi pantauan utama kami,” tandas Kasatlantas Polres Brebes, AKP Wahyudi SB SIK. Sementara pantauan di lapangan, hingga kemarin siang jalur pantura Brebes sepanjang 32 kilometer masih terus dilakukan perbaikan. Sejumlah titik kerusakan yang parah terjadi di ruas Cimohong, Bangsri Klampok, Jembatan Pemali dan ruas Jalan Gajah Mada. Di samping rusak, saat hujan turun jalur pantura juga rawan genangan air. Di antaranya, di ruas Pejagan, ruas Cimohong dan ruas Bulakamba.
Jalur pantura wilayah
Kabupaten Tegal masih terdapat lubang jalan yang akan mengganggu
pemudik. Selain lubang jalan, juga jalan bergelombang yang berada di
wilayah Kecamatan Suradadi. Sementara itu, perbaikan jalan di wilayah
Demangharjo, Kecamatan Warureja masih terus berlangsung.
Sementara itu untuk jalan
bergelombang berada di Peleman, Kecamatan Suradadi dan Kramat. Dua ruas
jalan itu jika dilalui kendaraan roda dua sangat berbahaya. Terlebih
hampir sepanjang jalan pantura wilayah Kabupaten Tegal minim
penerangan. Marka jalan juga banyak yang rusak dan terlalu rendah,
sehingga membahayakan pemudik.
Kapolres Tegal AKBP Darmawan
Sunarko SIK melalui Kasat Lantas AKP Maryadi mengatakan, jika terjadi
kepadatan arus saat mudik lebaran di jalur pantura, seperti di Jalan
Raya Kaligangsa, maka kendaraan pemudik khusunya sepeda motor dan mobil
pribadi, mulai dari pintu masuk terminal bus sebelah timur, akan
dialihkan melintas ke arah kiri atau utara masuk Jl Mataram, Jl
Brawijaya, Jl Blanak dan kembali ke jalur pantura. Atau dari Jl Mataram
masuk ke jalur lingkar utara kemudian masuk ke jalur pantura.
Kepala Dinas Bina Marga Jawa
Tengah Bambang Nugroho Kristiadji mengatakan, jalur di pantura timur
dan barat serta di jalur selatan, sudah bisa difungsikan untuk melayani
arus mudik. “Mulai besok (hari ini) jalur siap, yang masih belum
selesai tetap difungsikan dengan alat berat disingkirkan agar bisa
dilewati,” katanya
Dijelaskannya, perbaikan jalan
di ruas Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes bisa dinyatakan
aman. Jalur di sisi kanan sudah dilapisi aspal, sedangkan sebelah kiri
pekerjaan betonisasi sudah selesai. Dengan demikian, Bambang berani
memastikan bahwa jalur Brebes, pertigaan Pejagan, bahkan hingga Losari
siap menyambut mudik. Jalur Surakarta-Gemolong juga masih ada perbaikan
jalan yang belum selesai. Namun pihak Bina Marga telah memastikan jalur
bisa difungsikan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar