Kamis, 01 Agustus 2013

Perbaikan Jalan Pantura Jawa Tengah dikhawatirkan molor dari jadual

H-10, Pantura Timur-Barat Belum Siap 

SEMARANG - Seluruh jalan di Pantura Jawa Tengah pada H-10 Lebaran 2013, kemarin, seharusnya sudah selesai dikerjakan. Namun pada kenyataannya di berbagai daerah yang akan dilewati pemudik, masih belum seluruhnya selesai dikerjakan, selain terdapat jalan rusak. Di Kabupaten Cilacap, pemudik bakal dihantui jalan rusak, karena sejumlah ruas di wilayah itu masih dalam perbaikan. Bahkan dikhawatirkan kerusakan ini tidak bisa diperbaiki hingga waktu Lebaran.

Berdasar pantauan, jalur utama lintas selatan di wilayah Banyumas, masih ada jalur belum tertangani, yaitu di Kecamatan Lumbir. Di lokasi tersebut selain medan jalan yang berkelok, kondisi jalan juga bergelombang, yaitu antara Desa Parungkamal hingga Desa Kedunggede, Kecamatan Lumbir.
Hingga Jumat (26/7) lalu belum ada perbaikan di lokasi tersebut. Adapun di lokasi lain sebagian bersar perbaikan telah selesai dilakukan, beberapa di antaranya adalah Jalur Ajibarang-Purwokerto sudah ditangani dengan pelapisan ulang. Begitu juga dengan Jalur utama Buntu-Kemranjen-Sumpiuh, juga sudah dapat dilewati pemudik. ‘’Kerusakan jalan yang ada perlu mendapat perhatian bersama,’’ kata Kapolres Cilacap AKBP Wawan Muliawan.
Masih Dikebut
Sementara di Rembang, sejumlah pekerja masih mengebut pekerjaan proyek jalan dan jembatan di sepanjang Pantura Rembang. Hingga Senin (29/7), belum ada tanda-tanda proyek akan dihentikan sementara. Pelaksana proyek perbaikan Jembatan Karanggeneng, Susanto mengatakan pengerjaan proyek masih terus dikebut siang dan malam. Pekerja saat ini fokus pada pengurukan lajur jembatan baru di sebelah selatan jembatan lama.
Ditargetkan lajur baru selebar 4,15 meter di sisi selatan sudah bisa dilewati kendaraan bermotor untuk arus mudik Lebaran. Sementara lajur jembatan baru di sisi utara selebar 5,5 meter belum bisa dilewati karena usia beton masih muda. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rembang, perbatasan Jawa Timur Dinas Bina Marga Jateng Danang Tri Wibowo mengatakan, penghentian proyek pada H-10 Lebaran tidak berarti semua proyek dihentikan sama-sekali. Pekerja masih akan merapikan pekerjaan kecil agar tidak membahayakan pemudik.
Sejumlah titik di Jalur Pantura Rembang yang berpotensi menimbulkan kemacetan di antaranya di kawasan proyek perbaikan Jembatan Karanggeneng di Pantura Kota Rembang, Jembatan Babagan, di Pantura Lasem dan Jembatan Ngacor di Pantura Kragan. Pemudik kemungkinan besar masih akan dilewatkan jembatan lama karena lajur baru di ketiga jembatan itu belum rampung seluruhnya. Danang menjamin jembatan lama masih kuat. Meski sebelumnya ada kegiatan pengerukan untuk fondasi jembatan baru, konstruksi jembatan lama diperkirakan masih kuat menahan beban kendaraan yang melintas.

Paling Rawan
Sementara itu di Simpang Tiga Pejagan, di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, menjadi titik paling rawan macet di jalur pantura. Selain menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari dua jalur, tempat itu juga terdapat pelintasan sebidang Kerata Api (KA) yang akan menghambat arus lalu lintas.

“Dari pemetaan kami, ada beberapa titik rawan macet di Brebes saat arus mudik dan balik Lebaran. Tapi, yang paling rawan adalah di Simpang Tiga Pejagan. Titik ini menjadi pantauan utama kami,” tandas Kasatlantas Polres Brebes, AKP Wahyudi SB SIK. Sementara pantauan di lapangan, hingga kemarin siang jalur pantura Brebes sepanjang 32 kilometer masih terus dilakukan perbaikan. Sejumlah titik kerusakan yang parah terjadi di ruas Cimohong, Bangsri Klampok, Jembatan Pemali dan ruas Jalan Gajah Mada. Di samping rusak, saat hujan turun jalur pantura juga rawan genangan air. Di antaranya, di ruas Pejagan, ruas Cimohong dan ruas Bulakamba.

Jalur pantura wilayah Kabupaten Tegal masih terdapat lubang jalan yang akan mengganggu pemudik. Selain lubang jalan, juga jalan bergelombang yang berada di wilayah Kecamatan Suradadi. Sementara itu, perbaikan jalan di wilayah Demangharjo, Kecamatan Warureja masih terus berlangsung.
Sementara itu untuk jalan bergelombang berada di Peleman, Kecamatan Suradadi dan Kramat. Dua ruas jalan itu jika dilalui kendaraan roda dua sangat berbahaya. Terlebih hampir sepanjang jalan pantura wilayah Kabupaten Tegal minim penerangan. Marka jalan juga banyak yang rusak dan terlalu rendah, sehingga membahayakan pemudik.
Kapolres Tegal AKBP Darmawan Sunarko SIK melalui Kasat Lantas AKP Maryadi mengatakan, jika terjadi kepadatan arus saat mudik lebaran di jalur pantura, seperti di Jalan Raya Kaligangsa, maka kendaraan pemudik khusunya sepeda motor dan mobil pribadi, mulai dari pintu masuk terminal bus sebelah timur, akan dialihkan melintas ke arah kiri atau utara masuk Jl Mataram, Jl Brawijaya, Jl Blanak dan kembali ke jalur pantura. Atau dari Jl Mataram masuk ke jalur lingkar utara kemudian masuk ke jalur pantura.
Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah Bambang Nugroho Kristiadji mengatakan, jalur di pantura timur dan barat serta di jalur selatan, sudah bisa difungsikan untuk melayani arus mudik. “Mulai besok (hari ini) jalur siap, yang masih belum selesai tetap difungsikan dengan alat berat disingkirkan agar bisa dilewati,” katanya

Dijelaskannya, perbaikan jalan di ruas Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes bisa dinyatakan aman. Jalur di sisi kanan sudah dilapisi aspal, sedangkan sebelah kiri pekerjaan betonisasi sudah selesai. Dengan demikian, Bambang berani memastikan bahwa jalur Brebes, pertigaan Pejagan, bahkan hingga Losari siap menyambut mudik. Jalur Surakarta-Gemolong juga masih ada perbaikan jalan yang belum selesai. Namun pihak Bina Marga telah memastikan jalur bisa difungsikan dengan baik.  

 

Tidak ada komentar: