Pelabuhan Perikanan Perlukan Perbaikan Fasilitas
*Untuk Kembalikan Kejayaan
DIALOG -
Perwakilan dari Masyarakat Nelayan Pantura Jawa yang meliputi wilayah
Kota dan Kabupaten Pekalongan serta Kabupaten Batang, berkumpul untuk
menghadiri dialog bersama dengan Dirjen Perikanan Tangkap.
PANJANG WETAN
- Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan menganggap hasil
tangkapan ikan berkisar 50 ton perhari dinilai terlalu kecil, agar
meningkat maka memerlukan perbaikan berbagai fasilitas. Karena dulu,
produksi perikanan Pekalongan pernah mecapai 200 ton perhari dan
menjadi salah satu lumbung ikan terbesar di Indonesia.
Hal
tersebut disampaikan Kepala PPN Pekalongan, Ir Jainur Manurung MM dalam
sambutannya pada acara Dialog Dirjen Perikanan Tangkap dengan
Masyarakat Nelayan Pantura Jawa, dalam menyikapi penurunan produksi
perikanan, di aula kantor setempat, Kamis (28/3).
Selama
ini sarana-prasarana yang ada kurang terawat, sedangkan perbaikan
berbagai fasilitas tidak bisa dikerjakan karena PPN Pekalongan tidak
memiliki kemampuan merehab atau membangun di atas aset PERUM. Ini
didasarkan PP No 6 tahun 2009 tentang pengelolaan Barang Milik Negara
atau Daerah. "Kita terkendala dengan peraturan yang ada sehingga tidak
bisa melakukan perbaikan fasilitas. Akibatnya, banyak sarana dan
prasarana yang kurang terawat," ujarnya.
Hal
lain yang menjadi penyebab penurunan produksi ikan yaitu karena terjadi
penjualan ikan di laut yang mencapai lebih dari 70 persen hasil
tangkapan ikan, harga BBM tinggi dan Fishing Ground yang semakin jauh
serta adanya pembangunan Pelabuhan Perikanan baru di daerah lain.
"Bahkan, tingkat pendangkalan atau sedimentasi dari kolam pelabuhan
yang memprihatinkan serta kualitas air kolam pelabuhan yang kotor, juga
turut menjadi penyebab," jelasnya.
Namun,
beberapa langkah-langkah telah diambil dalam mengembalikan kejayaan
perikanan Pekalongan seperti melakukan konsolidasi internal dan
penyamaan persepsi, mengadakan dialog dengan pemilik kapal, curhat
untuk kebutuhan pelayanan dan fasilitas yang dibutuhkan. Mendayagunakan
Wisata Bahari dengan tiga agenda yaitu senam pagi sehat pantai, gemar
ikan, bazar ikan segar dan berkualitas "Kami juga mencatat perlu adanya
tambahan kapal pengangkut ikan. Selain itu, usaha revitalisasi atau
meneruskan Master Plan yang ada bisa dilaksanakan sebagai alternatif
lain," bebernya.
Dalam
acara tersebut, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), Dr Ir
Gellwynn Daniel Hamzah Jusuf MSc didampingi oleh jajarannya seperti
Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan M Zaenuri Hanafi
serta Direktur Pelabuhan Perikanan Ir Tyas Budiman MM.
Pada
kesempatan tersebut, Dr Ir Gellwynn Daniel Hamzah Jusuf MSc menerangkan
kedatangan dirinya beserta jajaran dengan maksud untuk menjelaskan
aturan-aturan yang ada sehingga bisa diterima dan diserap oleh
masyarakat, khususnya nelayan Pantura Jawa. "Kami ingin, agar nelayan
dan pengusaha perikanan yang kecil maupun menengah bisa berjalan dengan
baik tanpa harus berbenturan satu sama lainnya. Sehingga diharapkan
produksi perikanan tangkap bisa terus mengalami peningkatan,"
terangnya. (ap15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar