Mahasiswa Keroyok Anggota TNI, 1 Peleton Dalmas & TNI Jaga Polres Sleman
Sleman - Menyusul ditangkapnya mahasiswa pelaku
penganiayaan 2 anggota Yonif 403 Kentungan, Yogyakarta, kini Mapolres
Sleman dijaga personel Pengendali Massa (Dalmas) dan TNI. Sejauh ini
situasi kondusif.
Kepala Bagian Operasional Polres Sleman, Kompol Hery Suryanto, mengatakan, 1 peleton TNI dari batalyon 403 menjaga Mapolres. Selain itu, ada juga 1 peleton Dalmas.
"Penjagaan dari TNI ini perintah dari Danrem. Mereka berjaga mulai pukul 00.00-05.00," kata Hery Suryanto di Mapolres Sleman, Selasa (7/5/2013).
Kepala Bagian Operasional Polres Sleman, Kompol Hery Suryanto, mengatakan, 1 peleton TNI dari batalyon 403 menjaga Mapolres. Selain itu, ada juga 1 peleton Dalmas.
"Penjagaan dari TNI ini perintah dari Danrem. Mereka berjaga mulai pukul 00.00-05.00," kata Hery Suryanto di Mapolres Sleman, Selasa (7/5/2013).
pelaku pengeroyokan
Pengamanan dilakukan sampai penyelidikan selesai21. Pola pengamanan ini akan tetap dievaluasi. Jika skalanya naik, maka pengamanan akan lebih ditingkatkan lagi. Sejauh ini masih cukup kondusif.
Polres Sleman menetapkan 2 tersangka kasus penganiyaan anggota TNI Praka Bathasar Lermatan dan Praka Silvester Tawarutubun. Tersangka yang berinisial BL dan FR merupakan mahasiswa asal Papua yang kuliah di PTS di Yogyakarta.
Penganiayaan terjadi di minimarket, Jl Seturan Sleman, Minggu (5/5). 2 Anggota Yonif 403 Kentungan Sleman, Praka Baltasar Lermatan dan Praka Silvester Tawurutubun, datang ke minimarket untuk membeli kopi. Lermatan terluka di bagian wajah, sedangkan Silvester terluka di ibu jari. Keduanya dilarikan ke RS TNI Magelang.
Polisi mengamankan beberapa barang bukti seperti batu yang digunakan pelaku, kalung pelaku, pecahan kaca minimarket, dan sebuah HP milik korban yang terjatuh.
(try/try)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar