Jumat, 03 Mei 2013

Potensi Perikanan Budidaya, lahan idle (tak terurus)

DPPK Tingkatkan Potensi Perikanan Budidaya 

PEKALONGAN – Dinas Peternakan, Pertanian, Kelautan (DPPK) Kota Pekalongan terus menggenjot optimalisasi potensi sumber daya perikanan budidaya pada lahan idle (tak terurus) guna mendukung revitalisasi perikanan budidaya yang di canangkan Kementrian Kelautan dan Perikanan. Kepala DPPK Kota Pekalongan Candra Herawati mengatakan, dari 378,8 Hektare hampir perikanan budidaya di Kota Pekalongan, hampir 206,8 hektare lahan belum termanfaatkan. “

Sekitar 55 persen merupakan lahan idle,”terangnya pada Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan Administrasi Kelompok dalam rangka Pengembangan Klaster Udang Vaname di Hotel Nirwana, Selasa (30/4)

Sementara 38,7 persen merupakan tambak tradisional dan 6,3 persen tambak semi intensif. Sedangkan dari potensi budidaya air tawar, seluas 299 hektare, baru 1,67 persen yang dimanfaatkan untuk budidaya lele, nila, gurame dan ikan hias. Sedangkan lahan yang belum dimanfaatkan mencapai 92,33 persen. 

“Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk percepatan revitalisasi perikanan budidaya,”sambungnya.

 ilustrasi

Menurut dia, salah satu upaya revitalisasi perikanan budidaya, yakni dengan pengembangan kawasan perikanan budidaya pada lahan idle dengan udang vaname. Berdasarkan data DPPK Kota Pekalongan dari potensi 205,8 hektare, masih ada 88,6 hektare yang tidak terurus. 

Selain itu, 118,2 hektare lahan idle berupa swah yang terurusi air laut yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya udang vaname guna meningkatkan produksi perikanan budidaya. 

Karena itu, Candra mengimbau kepada ketua kelompok budidaya ikan (Podakan) yang mengikuti pelatihan hari itu untuk menggandeng petambak-petambak lain unutk mengelola tambak pada lahan idle tersebut.

Diperkuat Teknologi

Revitalisasi perikanan budidaya dengan pengembangan kawasan perikanan budaya pada lahan idle itu, nantinya akan diperkuat dengan teknologi. 

Di sela-sela palatihan hari itu, Rektor Unikal Suryani dan Kepaa Perwakilan Bank Indonesia Tegal Yoni Depari menandatangani nota kesepahaman tentang pemberdayaan Masyarakat UMKM melalui Diseminasi Ilmu pengetahuan dan Teknologi (Iptek) untuk Kesejahteraan Masyarakat.

Wali Kota M Basyir Ahmad berharap, sinergi antara Bank Indonesia dan Unikal dapat meningkatkan produksi dan kualitas perikanan budaya. “Dulu produksi udang windu kita melimpah. Namun karena banyak penyakit, gagal panen. 

Dengan adanya kerjasama ini kami berharap pengelolaan bisa lebih baik. Baik dari sisi manajemen keuangan dan teknologi, sehingga produksi dan kualitas udang vaname melimpah,”harapnya (smnetwork/k30-06)

(SUMBER : HARIAN PEKALONGAN, 02-05-2013)

 

Tidak ada komentar: