DPPK Tingkatkan Potensi Perikanan Budidaya
PEKALONGAN
– Dinas Peternakan, Pertanian, Kelautan (DPPK) Kota Pekalongan terus
menggenjot optimalisasi potensi sumber daya perikanan budidaya pada
lahan idle (tak terurus) guna mendukung revitalisasi perikanan budidaya
yang di canangkan Kementrian Kelautan dan Perikanan. Kepala DPPK Kota
Pekalongan Candra Herawati mengatakan, dari 378,8 Hektare hampir
perikanan budidaya di Kota Pekalongan, hampir 206,8 hektare lahan belum
termanfaatkan. “
Sekitar 55 persen merupakan lahan idle,”terangnya pada
Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan Administrasi Kelompok dalam rangka
Pengembangan Klaster Udang Vaname di Hotel Nirwana, Selasa (30/4)
Sementara
38,7 persen merupakan tambak tradisional dan 6,3 persen tambak semi
intensif. Sedangkan dari potensi budidaya air tawar, seluas 299
hektare, baru 1,67 persen yang dimanfaatkan untuk budidaya lele, nila,
gurame dan ikan hias. Sedangkan lahan yang belum dimanfaatkan mencapai
92,33 persen.
“Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk
percepatan revitalisasi perikanan budidaya,”sambungnya.
ilustrasi
Menurut
dia, salah satu upaya revitalisasi perikanan budidaya, yakni dengan
pengembangan kawasan perikanan budidaya pada lahan idle dengan udang
vaname. Berdasarkan data DPPK Kota Pekalongan dari potensi 205,8
hektare, masih ada 88,6 hektare yang tidak terurus.
Selain itu, 118,2
hektare lahan idle berupa swah yang terurusi air laut yang bisa
dimanfaatkan untuk budidaya udang vaname guna meningkatkan produksi
perikanan budidaya.
Karena itu, Candra mengimbau kepada ketua kelompok
budidaya ikan (Podakan) yang mengikuti pelatihan hari itu untuk
menggandeng petambak-petambak lain unutk mengelola tambak pada lahan
idle tersebut.
Diperkuat Teknologi
Revitalisasi
perikanan budidaya dengan pengembangan kawasan perikanan budaya pada
lahan idle itu, nantinya akan diperkuat dengan teknologi.
Di sela-sela
palatihan hari itu, Rektor Unikal Suryani dan Kepaa Perwakilan Bank
Indonesia Tegal Yoni Depari menandatangani nota kesepahaman tentang
pemberdayaan Masyarakat UMKM melalui Diseminasi Ilmu pengetahuan dan
Teknologi (Iptek) untuk Kesejahteraan Masyarakat.
Wali
Kota M Basyir Ahmad berharap, sinergi antara Bank Indonesia dan Unikal
dapat meningkatkan produksi dan kualitas perikanan budaya. “Dulu
produksi udang windu kita melimpah. Namun karena banyak penyakit, gagal
panen.
Dengan adanya kerjasama ini kami berharap pengelolaan bisa lebih
baik. Baik dari sisi manajemen keuangan dan teknologi, sehingga
produksi dan kualitas udang vaname melimpah,”harapnya (smnetwork/k30-06)
(SUMBER : HARIAN PEKALONGAN, 02-05-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar