Jumat, 03 Mei 2013

Waspada Malaria, bahaya mengancam kesehatan masyarakat

Malaria Masih Merupakan Ancaman 

Pekalongan, Info Publik – Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yakni malaria ternyata masih merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat. 

Bahkan penyakit itu berpengaruh pada tingginya angka kesakitan dan kematian bayi, balita dan ibu hamil serta berakibat menurunnya kualitas sumber daya manusia dan produktivitas kerja.

Hal itu disampaikan Wakil Walikota Pekalongan HA Alf Arslan Djunaid pada upacara peringatan Hari Malaria Sedunia, Hari Otonomi Daerah Ke-17 dan Hari Pendidikan Nasional di Kota Pekalongan Tahun 2013 yang digelar secara bersamaan di lapangan Mataram, kamis (2/5).

Menurut Alex, begitu ia disapa Hari Malaria sedunia tahun 2013 mengambil tema Bebas Malaria Investasi Masa Depan Bangsa. “Tema ini mengandung pengertian bahwa menanggulangi malaria adalah investasi untuk masa depan karena Malaria masih merupakan ancaman kesehatan masyarakat,” katanya.

ilustrasi

Karenanya penyakit malaria perlu di elimininasi sebagai upaya membebaskan masyarakat dari Malaria dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta produktivitas kerja. 

“ Eleminasi malaria diharapkan akan turut mengatasi kemiskinan dan ketertinggalan masyarakat didaerah endemis Malaria yang umumnya terletak didesa terpencil, dengan sarana transportasi sulit, dan tingkat sosial ekonomi rendah,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut Alex meminta kepada seluruh jajaran kesehatan untuk melaksanakan langkah-langkah melakukan penemuan dini orang yang diduga pengidap malaria untuk diperiksa dan diobati. Selain itu mereka juga diminta meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu serta menjangkau masyarakat daerah terpencil. 

Terkait Peringatan hari Otonomi daerah Ke-17 tahun 2013 sebagaimana diamanatkan oleh Menteri Dalam Negeri yang mengambil tema “Dengan Otonomi Daerah Kita Tingkatkan Kapasitas Pemerintahan Daerah untuk Percepatan Kesejahteraan Masyarakat”, menurut Alex Maknanya adalah bahwa kapasitas penyelenggara pemerintah daerah harus terus ditingkatkan sebagai konsekuensi perubahan lingkungan strategis sehingga dapat kompatibel, tangguh dan handal dalam melakukan urusan-urusan dan fungsi pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat. 

Peringatan hari otonomi daerah merefleksikan serta memperkokoh tanggung jawab dan kesadaran bersama akan amanah serta tugas untuk memberdayakan prinsip-prinsip otonomi daerah dalam mewujudkan daerah menjadi lebih mandiri, maju dan sejahtera dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya. 

Menurutnya Otonomi daerah pada dasarnya mempunyai dua tujuan yaitu tujuan demokrasi dan tujuan kesejahteraan. Tujuan demokrasi memposisikan pemerintah daerah sebagai instrumen pendidikan politik tingkat lokal yang secara agregat akan menyumbang terhadap pendidikan politik secara nasional untuk mempercepat terwujudnya masyarakat madani atau civil society

Pada kesempatan tersebut Alex juga memberikan perhatian khusus terhadap Peringatan hari Pendidikan Nasional tahun 2013. 

”Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Mei tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk makin memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan bermutu bagi masa depan bangsa,” ujarnya.

Upacara ini selain dihadiri sejumlah pejabat dari lingkungan Pemkot pekalongan juga diikuti segenap stake holder dunia pendidikan di Kota pekalongan. (diskominfo/007)

 

Tidak ada komentar: