Malaria Masih Merupakan Ancaman
Pekalongan,
Info Publik – Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yakni
malaria ternyata masih merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Bahkan penyakit itu berpengaruh
pada tingginya angka kesakitan dan kematian bayi, balita dan ibu hamil
serta berakibat menurunnya kualitas sumber daya manusia dan
produktivitas kerja.
Hal
itu disampaikan Wakil Walikota Pekalongan HA Alf Arslan Djunaid pada
upacara peringatan Hari Malaria Sedunia, Hari Otonomi Daerah Ke-17 dan
Hari Pendidikan Nasional di Kota Pekalongan Tahun 2013 yang digelar
secara bersamaan di lapangan Mataram, kamis (2/5).
Menurut Alex, begitu ia disapa Hari Malaria sedunia tahun 2013 mengambil tema Bebas Malaria Investasi Masa Depan Bangsa. “Tema
ini mengandung pengertian bahwa menanggulangi malaria adalah investasi
untuk masa depan karena Malaria masih merupakan ancaman kesehatan
masyarakat,” katanya.
Karenanya
penyakit malaria perlu di elimininasi sebagai upaya membebaskan
masyarakat dari Malaria dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
serta produktivitas kerja.
“ Eleminasi malaria diharapkan akan turut
mengatasi kemiskinan dan ketertinggalan masyarakat didaerah endemis
Malaria yang umumnya terletak didesa terpencil, dengan sarana
transportasi sulit, dan tingkat sosial ekonomi rendah,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut Alex meminta kepada seluruh jajaran kesehatan untuk melaksanakan langkah-langkah melakukan
penemuan dini orang yang diduga pengidap malaria untuk diperiksa dan
diobati. Selain itu mereka juga diminta meningkatkan akses masyarakat
pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu serta menjangkau
masyarakat daerah terpencil.
Terkait Peringatan hari Otonomi daerah Ke-17 tahun 2013 sebagaimana diamanatkan oleh Menteri Dalam Negeri yang mengambil tema “Dengan Otonomi Daerah Kita Tingkatkan Kapasitas Pemerintahan Daerah untuk Percepatan Kesejahteraan Masyarakat”, menurut Alex
Maknanya adalah bahwa kapasitas penyelenggara pemerintah daerah harus
terus ditingkatkan sebagai konsekuensi perubahan lingkungan strategis
sehingga dapat kompatibel, tangguh dan handal dalam melakukan
urusan-urusan dan fungsi pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Peringatan
hari otonomi daerah merefleksikan serta memperkokoh tanggung jawab dan
kesadaran bersama akan amanah serta tugas untuk memberdayakan
prinsip-prinsip otonomi daerah dalam mewujudkan daerah menjadi lebih
mandiri, maju dan sejahtera dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya
Otonomi daerah pada dasarnya mempunyai dua tujuan yaitu tujuan
demokrasi dan tujuan kesejahteraan. Tujuan demokrasi memposisikan
pemerintah daerah sebagai instrumen pendidikan politik tingkat lokal
yang secara agregat akan menyumbang terhadap pendidikan politik secara
nasional untuk mempercepat terwujudnya masyarakat madani atau civil society.
Pada
kesempatan tersebut Alex juga memberikan perhatian khusus terhadap
Peringatan hari Pendidikan Nasional tahun 2013.
”Peringatan Hari
Pendidikan Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Mei tidak
semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar
Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun lebih
merupakan sebuah momentum untuk makin memperkokoh kesadaran dan
komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan bermutu bagi masa depan
bangsa,” ujarnya.
Upacara
ini selain dihadiri sejumlah pejabat dari lingkungan Pemkot pekalongan
juga diikuti segenap stake holder dunia pendidikan di Kota pekalongan.
(diskominfo/007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar