Jumat, 03 Mei 2013

Antisipasi UN diatas genangan Rob

Ratusan Siswa SD/MI Terancam Melaksanakan Ujian Di Atas Genangan Rob

Menghadapi kondisi banjir dan rob, sudah biasa bagi warga yang tinggal di daerah Utara Kota Pekalongan. Hampir seluruh kegiatan mereka, selalu didampingi genangan air keruh yang setiap hari datang. Termasuk kegiatan belajar para siswa. Bahkan saat ujian nanti, dikhawatirkan siswa akan mengerjakan soal sembari banjiran. Mengapa? 

Cuaca panas menyengat hanya akan terasa menimpa bagian atas tubuh saja kala memasuki wilayah Kelurahan Pabean, Kecamatan Pekalongan Utara. Pasalnya, air rob setinggi 20 sentimeter masih menggenang di hampir sepanjang akses jalan. Kaki akan selalu terendam hampir sebatas lutut orang dewasa, jika melintas di kawasan tersebut.

Berjalan disana sekitar pukul 12.00 siang, akan banyak ditemui siswa habis selesai sekolah. Uniknya, mereka terlihat berbeda dengan siswa dari sekolah lain saat pulang sekolah. Mereka sama-sama sibuk, satu menenteng sepatu, satu lainnya memegang erat celana yang sebenarnya sudah di sisingkan. Meski menghadapi kondisi demikian, namun semnagat seakan tak luntur dari jiwa siswa-siswi tersebut. 

Senyum sumringah dan ceria khas anak-anak selalu terpancar jelas dari wajah lugu mereka. Padahal, tak hanya saat di jalan saja mereka harus selalu menyisingkan celana, di dalam kelas saat belajar pun hal itu harus dilakukan.

Rob yang menerjang sekolah mereka MSI 12 dan MSI 17 sudah berlangsung selama seminggu terakhir. Kondisi tersebut tentu mengganggu kegiatan belajar dan mengajar (KBM) yang berlangsung sehari-hari. Bahkan, jika hujan rutin turun, dalam seminggu kedepan, para siswa tersebut juga terancam mengerjakan soal ujian dengan dua kaki diangkat ke atas kursi. 

 ilustrasi

“Memang air rob yang saat ini menggenang belum sampai masuk ke dalam ruang kelas, namun menurut pengalaman, satat terjadi hujan besar yang berlangsung lama, air dapat meluap hingga ke dalam kelas. Hal itu terjadi ketika musim hujan bulan Februari-Maret lalu, rob dan banjir sampai masuk ke dalam kelas. Kami khawatirkan jika saat UN nanti terjadi hujan yang cukup besar, rob akan kembali masuk,”tutur Kepsek MSI 12, Muklisun Spdi.

Namun Mukhlisun sudah mempunyai antisipasi. Panitita UN telah mneyiapkan ruang cadangan yang ada di lantai 2 yang sebetulnya merupakan ruang kelas milik MSI 17 Pabean. Dikatakannya dari 6 ruang yang ada MSI 17 Pabean, hanya ada tiga ruang yang nantinya akan dipakai untuk UN. 

Sehingga menurut Muklisun 3 ruang sisanya dapat digunakan sebagai ruang pengganti jika rob meninggi saat pelaksanaan UN. “Untuk peserta UN dari sekolah kami sendiri, tercata ada 28 siswa. Mereka dibagi dalam dua ruang ditambah satu ruang untuk oengawas. Sehingga jika nantinya kami harus pindah, maka perkiraan jumlah ruang diatas dapat memenuhi kebutuhan ruang untuk UN bagi siswa,”terangnya.

Kondisi yang sama juga terjadi di SDN Pabean. Lebih parah, rob juga sudah menggenang dihalaman sekolah tersebut sejak dua minggu yang lalu. Siswa juga terancam mengerjakan ujian didalam genangan rob karena satu ruang yang disiapkan untuk ujian, seringkali tergenang jika rob meninggi. 

“Genangan didalam kelas mencapai lima sampai 10 sentimeter saat rob tinggi,”jelas Kepsek setempat, Rustiati Fatkhiyah Spd. Namun pihak sekolah sudah berupaya keras agar kondisi tersebut tidak mengganggu konsentrasi siswa. Selain meningkatkan jam pelajaran pihak sekolahjuga telah melakukan pengawasan terhadap kesehatan siswa.Senin (1/5) pagi, tim dokteer dari puskesmas Dukuh melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan siswa. Dari pemeriksaan tersebut, didapati beberapa siswa terkena penyakit gatal dan masuk angin.

Memang seringkali siswa mengeluh kalau perutnya kembung. Tentu saja itu karena mereka jarang memakai sepatu sehinggfa gampang terkena masuk angin. Selain itu, dirumahpun kondisinya sama, rob juga menggenang dirumah maupun wilayah yang ada di sekitarnya,”ucap rustiati lagi.

Untuk SDN Pabean, tercatat sebanyak 43 siswa dari total 293 siswa akan mengikuti UN mulai 6 mei mendatang. Sementara untuk jumlah ruang, SDN Pabean akan menggunakan empat ruang. Tiga untuk ujian, satu untuk pengawas. 

Dari empat ruang tersebut dua ruang sering digenangi rob. Selain dua sekolah di Pabean tesebut, tercatat ada beberapa sekolah lain di wilayah utara yang juga rawan tergenangi rob. Sehingga, pemerintah maupun panitia pelaksanaan UN wajib melakukan antisipasi demi kelancaran UN tingkat SD/MI (*)


(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 02-05-2013)

Tidak ada komentar: