Ratusan Siswa SD/MI Terancam Melaksanakan Ujian Di Atas Genangan Rob
Menghadapi
kondisi banjir dan rob, sudah biasa bagi warga yang tinggal di daerah
Utara Kota Pekalongan. Hampir seluruh kegiatan mereka, selalu
didampingi genangan air keruh yang setiap hari datang. Termasuk
kegiatan belajar para siswa. Bahkan saat ujian nanti, dikhawatirkan
siswa akan mengerjakan soal sembari banjiran. Mengapa?
Cuaca panas
menyengat hanya akan terasa menimpa bagian atas tubuh saja kala
memasuki wilayah Kelurahan Pabean, Kecamatan Pekalongan Utara.
Pasalnya, air rob setinggi 20 sentimeter masih menggenang di hampir
sepanjang akses jalan. Kaki akan selalu terendam hampir sebatas lutut
orang dewasa, jika melintas di kawasan tersebut.
Berjalan
disana sekitar pukul 12.00 siang, akan banyak ditemui siswa habis
selesai sekolah. Uniknya, mereka terlihat berbeda dengan siswa dari
sekolah lain saat pulang sekolah. Mereka sama-sama sibuk, satu
menenteng sepatu, satu lainnya memegang erat celana yang sebenarnya
sudah di sisingkan. Meski menghadapi kondisi demikian, namun semnagat
seakan tak luntur dari jiwa siswa-siswi tersebut.
Senyum sumringah dan
ceria khas anak-anak selalu terpancar jelas dari wajah lugu mereka.
Padahal, tak hanya saat di jalan saja mereka harus selalu menyisingkan
celana, di dalam kelas saat belajar pun hal itu harus dilakukan.
Rob
yang menerjang sekolah mereka MSI 12 dan MSI 17 sudah berlangsung
selama seminggu terakhir. Kondisi tersebut tentu mengganggu kegiatan
belajar dan mengajar (KBM) yang berlangsung sehari-hari. Bahkan, jika
hujan rutin turun, dalam seminggu kedepan, para siswa tersebut juga
terancam mengerjakan soal ujian dengan dua kaki diangkat ke atas kursi.
ilustrasi
“Memang air rob yang saat ini menggenang belum sampai masuk ke dalam
ruang kelas, namun menurut pengalaman, satat terjadi hujan besar yang
berlangsung lama, air dapat meluap hingga ke dalam kelas. Hal itu
terjadi ketika musim hujan bulan Februari-Maret lalu, rob dan banjir
sampai masuk ke dalam kelas. Kami khawatirkan jika saat UN nanti
terjadi hujan yang cukup besar, rob akan kembali masuk,”tutur Kepsek
MSI 12, Muklisun Spdi.
Namun
Mukhlisun sudah mempunyai antisipasi. Panitita UN telah mneyiapkan
ruang cadangan yang ada di lantai 2 yang sebetulnya merupakan ruang
kelas milik MSI 17 Pabean. Dikatakannya dari 6 ruang yang ada MSI 17
Pabean, hanya ada tiga ruang yang nantinya akan dipakai untuk UN.
Sehingga menurut Muklisun 3 ruang sisanya dapat digunakan sebagai ruang
pengganti jika rob meninggi saat pelaksanaan UN. “Untuk peserta UN dari
sekolah kami sendiri, tercata ada 28 siswa. Mereka dibagi dalam dua
ruang ditambah satu ruang untuk oengawas. Sehingga jika nantinya kami
harus pindah, maka perkiraan jumlah ruang diatas dapat memenuhi
kebutuhan ruang untuk UN bagi siswa,”terangnya.
Kondisi
yang sama juga terjadi di SDN Pabean. Lebih parah, rob juga sudah
menggenang dihalaman sekolah tersebut sejak dua minggu yang lalu. Siswa
juga terancam mengerjakan ujian didalam genangan rob karena satu ruang
yang disiapkan untuk ujian, seringkali tergenang jika rob meninggi.
“Genangan didalam kelas mencapai lima sampai 10 sentimeter saat rob
tinggi,”jelas Kepsek setempat, Rustiati Fatkhiyah Spd. Namun pihak
sekolah sudah berupaya keras agar kondisi tersebut tidak mengganggu
konsentrasi siswa. Selain meningkatkan jam pelajaran pihak sekolahjuga
telah melakukan pengawasan terhadap kesehatan siswa.Senin (1/5) pagi,
tim dokteer dari puskesmas Dukuh melakukan pemeriksaan terhadap
kesehatan siswa. Dari pemeriksaan tersebut, didapati beberapa siswa
terkena penyakit gatal dan masuk angin.
“Memang
seringkali siswa mengeluh kalau perutnya kembung. Tentu saja itu karena
mereka jarang memakai sepatu sehinggfa gampang terkena masuk angin.
Selain itu, dirumahpun kondisinya sama, rob juga menggenang dirumah
maupun wilayah yang ada di sekitarnya,”ucap rustiati lagi.
Untuk
SDN Pabean, tercatat sebanyak 43 siswa dari total 293 siswa akan
mengikuti UN mulai 6 mei mendatang. Sementara untuk jumlah ruang, SDN
Pabean akan menggunakan empat ruang. Tiga untuk ujian, satu untuk
pengawas.
Dari empat ruang tersebut dua ruang sering digenangi rob.
Selain dua sekolah di Pabean tesebut, tercatat ada beberapa sekolah
lain di wilayah utara yang juga rawan tergenangi rob. Sehingga,
pemerintah maupun panitia pelaksanaan UN wajib melakukan antisipasi
demi kelancaran UN tingkat SD/MI (*)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 02-05-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar