Kepala Puskesmas Diminta Tekan AKI
PEKALONGAN
– Walikota M Basyir Ahmad mengambil sumpah 12 kepala Puskesmas dan
kepala Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) di ruang Kalijaga Setda,
Jum'at (3/5).
Ia meminta kepada 12 kepala Puskesmas yang baru saja
diambil sumpah hari itu untuk berupaya keras menekan angka kematian ibu
(AKI) melahirkan di Kota Pekalongan. kepala Puskesmas tersebut diminta
intropeksi terkait penyebab kematian ibu melahirkan.
“Saya
minta tidak ada lagi ibu yang meninggal dunia karena melahirkan,”
tegasnya. Untuk mencegah kematian ibu saat melahirkan, ia memerintahkan
Kepala Puskesmas untuk mendata jumlah ibu hamil dan jumlah ibu hamil
yang berisiko tinggi yang ada di masing-masing kelurahan yang menjadi
jangkauan puskesmas yang dipimpinnya.
Ibu hamil yang berisiko tinggi
tersebut, lanjut dia, harus dipantau secara terus menerus. “Catat ibu
hamil yang ada di wilayah kerja masing-masing, terutama ibu hamil yang
berisiko tinggi. Mereka harus dipantau setiap saat,” tegas dia.
Jalin Komunikasi
Selain
itu, lanjut dia, untuk mencapai target-target yang ditetapkan, kepala
Puskesmas juga diimbau untuk menjalin komunikasi dengan
kelompok-kelompok masyarakat.
Sejumlah kepala Puskesmas dan kepala
Balai Kesehatan Paru Masyarakat yang diambil sumpah hari itu antara
lain Indah Kusumawati sebagai Kepala Puskesmas Kusuma Bangsa, Diyah
Fitriyani sebagai kepala Puskesmas Dukuh, dan Budi Santosa sebagai
kepala Balai Kesehatan paru Masyarakat Kota Pekalongan.
Mereka
diambil sumpah berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota Nomor
821.2/027 tahun 2013 tentang Penugasan Dokter sebagai Kepala Puskesmas
dan Kepala Balai Kesehatan Paru Masyarakat. Pengambilan sumpah kepala
puskesmas itu merupakan tindak lanjut dari penghapusan UPTD di
lingkungan Pemkot Pekalongan. (K30-69)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 04-05-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar