Jumat, 02 Agustus 2013

Gelaran Syawalan tahun ini akan berbeda

Kirab Budaya Akan Meriahkan Syawalan 

KOTA - Perayaan tradisi Syawalan di Krapyak Kidul dan Lor pada 2013 ini, akan berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya. Disamping tetap dimeriahkan dengan tradisi membuat lopis raksasa, gelaran Syawalan juga akan dimeriahkan dengan perwal kirab budaya.

Kirab budaya direncanakan dilakukan sebelum pelaksanaan pemotongan lopis. Rombongan kirab yang terdiri dari pasukan merah putih, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), Tokoh ulama, tandu lopis motif batik jlamprang, canting raksasa batik cap, maupun tulis serta peralatan perbatikan akan diarak mulai dari pertigaan jalan patiunus dan jlamprang hingga ke lokasi? prosesi pemotongan lopis.

"Tujuan kami menggelar kirab ini adalah untuk membangkitkan kembali budaya masyarakat Krapyak, dan Pekalongan secara umum. Dalam rombongan pawai, terdiri dari 500 orang, 333 diantaranya petugas pembawa bendera dan sisanya merupakan tokoh masyarakat dan pejabat KOta Pekalongan. 

Selain itu, dalam kirab juga akan dipamerkan berbagai motif batik jlamprang yang merupakan tokoh masyarakat dan pejabat KOta Pekalongan. Selain itu, dalam kirab juga akan dipamerkan berbagai motif batik jlamprang yang merupakan motif khas Kota Pekalongan," terang penggagas acara, Muhammad Eko Priyo. Saat ini, persiapan yang sudah dilakukan mencapai 80 persen.

Mulai dari merancang kostum hingga pembuatan bendera dan aksesoris yang akan diarak nanti. Sementara mengenai ide menggelar Kirab Budaya, lanjutnya, murni datang dari masyarakat krapyak. Ide tersebut muncul dari diskusi warga setempat yang menginginkan agar tradisi budaya yang sebelumnya berada di Kota Pekalongan bisa dihidupkan kembali. Akhirnya disepakati diadakan kirab.

"Mulai digelar tahun ini, kami berharap kirab budaya ini akan menjadi simbol budaya baru di Kota Pekalongan. Kemudian, melalui kegiatan tersebut kami berharap banyak warga lain yang terinspirasi dan dapat membangkitkan kembali tradisi budaya di wilayah masing-masing," tuturnya lagi.

Sementara tokoh masyarakat setempat, Umar Asmali mengatakan, bahwa digelarnya kirab budaya tersebut, masyarakat ingin menunjukkan identitas warga krapyak kidul. "Awalnya hanya rembug warga, dan ide itu kita dukung. Sehingga semangat muncul dari seluruh warga dan secara swadaya akhirnya kirab budaya mulai tahun ini bisa ditampilkan," ujar Umar Asmali. (nul)

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 01-08-2013)

 

Tidak ada komentar: