Kirab Budaya Akan Meriahkan Syawalan
KOTA
- Perayaan tradisi Syawalan di Krapyak Kidul dan Lor pada 2013 ini,
akan berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya. Disamping tetap
dimeriahkan dengan tradisi membuat lopis raksasa, gelaran Syawalan juga
akan dimeriahkan dengan perwal kirab budaya.
Kirab budaya direncanakan dilakukan sebelum pelaksanaan pemotongan lopis. Rombongan kirab yang terdiri dari pasukan merah putih, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
(FKPD), Tokoh ulama, tandu lopis motif batik jlamprang, canting raksasa
batik cap, maupun tulis serta peralatan perbatikan akan diarak mulai
dari pertigaan jalan patiunus dan jlamprang hingga ke lokasi? prosesi
pemotongan lopis.
"Tujuan kami menggelar kirab ini adalah untuk membangkitkan
kembali budaya masyarakat Krapyak, dan Pekalongan secara umum. Dalam
rombongan pawai, terdiri dari 500 orang, 333 diantaranya petugas
pembawa bendera dan sisanya merupakan tokoh masyarakat dan pejabat KOta
Pekalongan.
Selain itu, dalam kirab juga akan dipamerkan berbagai motif
batik jlamprang yang merupakan tokoh masyarakat dan pejabat KOta
Pekalongan. Selain itu, dalam kirab juga akan dipamerkan berbagai motif
batik jlamprang yang merupakan motif khas Kota Pekalongan," terang
penggagas acara, Muhammad Eko Priyo. Saat ini, persiapan yang sudah
dilakukan mencapai 80 persen.
Mulai
dari merancang kostum hingga pembuatan bendera dan aksesoris yang akan
diarak nanti. Sementara mengenai ide menggelar Kirab Budaya, lanjutnya,
murni datang dari masyarakat krapyak. Ide tersebut muncul dari diskusi
warga setempat yang menginginkan agar tradisi budaya yang sebelumnya
berada di Kota Pekalongan bisa dihidupkan kembali. Akhirnya disepakati
diadakan kirab.
"Mulai
digelar tahun ini, kami berharap kirab budaya ini akan menjadi simbol
budaya baru di Kota Pekalongan. Kemudian, melalui kegiatan tersebut
kami berharap banyak warga lain yang terinspirasi dan dapat
membangkitkan kembali tradisi budaya di wilayah masing-masing,"
tuturnya lagi.
Sementara
tokoh masyarakat setempat, Umar Asmali mengatakan, bahwa digelarnya
kirab budaya tersebut, masyarakat ingin menunjukkan identitas warga
krapyak kidul. "Awalnya hanya rembug warga, dan ide itu kita dukung.
Sehingga semangat muncul dari seluruh warga dan secara swadaya akhirnya
kirab budaya mulai tahun ini bisa ditampilkan," ujar Umar Asmali. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 01-08-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar