Siswa korban longsor Pekalongan dirujuk ke RSUD
Pekalongan,(ANTARA
News) - Empat dari 15 siswa SMA yang terluka akibat tanah longsor di
Kecamatan Kandangserang, Pekalongan, Jawa Tengah, pada Kamis dibawa ke
rumah sakit umum daerah di Kajen setelah sempat dirawat di Puskesmas.
Keempat siswa itu kondisinya kian lemah setelah tertimpa bangunan ruang kelas SMAN I Kandangserang yang diterjang longsor.
Kepala Puskesmas Kandangserang, Barokah, Jumat mengatakan bahwa semula empat siswa itu dirawat di Puskesmas setempat tetapi karena peralatan kurang memadai maka keluarga korban meminta dirujuk ke RSUD Kajen.
"Keempat korban telah dirujuk ke RSUD Kajen karena peralatan medis yang dimiliki Puskesmas kurang memadai. Sedangkan korban lainnya kini sudah diperbolehkan pulang," katanya.
Empat korban yang dirujuk ke RSUD Kajen itu, Sri Viana (16), Rahayu (16), Retno (16), dan Dwi Susilo (16).
Seorang korban longsor, Reinata, mengatakan longsor yang menimpa dua unit ruangan SMAN 1 Kandangserang terjadi Kamis (14/2) sekitar pukul 12.30 WIB atau saat siswa sedang istirahat.
"Saat itu, hujan sangat deras, dan sebagian siswa berada di luar ruangan kelas karena masih istirahat. Akan tetapi saat kami sedang bermain di luar ruangan kelas mendadak ada suara gemuruh yang disertai tembok ruangan kelas roboh," katanya.
Sementara Bupati Pekalongan Amat Antono mengatakan Pemkab akan menanggung seluruh biaya pengobatan para korban yang mengalami luka-luka.
"Jangan khawatir semua biaya ditanggung oleh pemerintah. Kami berharap para korban bisa lekas sembuh dan dapat belajar kembali," katanya.
Ia menilai longsor yang menimpa bangunan SMA Negeri 1 Kandangserang ini karena sistem drainase yang buruk sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar.
"Akibatnya, apabila hujan deras, air drainase tidak berfungsi dengan baik sehingga mengikis tanah yang akhirnya menyebabkan longsor," katanya.
(KR-KTD/E005)
Keempat siswa itu kondisinya kian lemah setelah tertimpa bangunan ruang kelas SMAN I Kandangserang yang diterjang longsor.
Kepala Puskesmas Kandangserang, Barokah, Jumat mengatakan bahwa semula empat siswa itu dirawat di Puskesmas setempat tetapi karena peralatan kurang memadai maka keluarga korban meminta dirujuk ke RSUD Kajen.
"Keempat korban telah dirujuk ke RSUD Kajen karena peralatan medis yang dimiliki Puskesmas kurang memadai. Sedangkan korban lainnya kini sudah diperbolehkan pulang," katanya.
Empat korban yang dirujuk ke RSUD Kajen itu, Sri Viana (16), Rahayu (16), Retno (16), dan Dwi Susilo (16).
Seorang korban longsor, Reinata, mengatakan longsor yang menimpa dua unit ruangan SMAN 1 Kandangserang terjadi Kamis (14/2) sekitar pukul 12.30 WIB atau saat siswa sedang istirahat.
"Saat itu, hujan sangat deras, dan sebagian siswa berada di luar ruangan kelas karena masih istirahat. Akan tetapi saat kami sedang bermain di luar ruangan kelas mendadak ada suara gemuruh yang disertai tembok ruangan kelas roboh," katanya.
Sementara Bupati Pekalongan Amat Antono mengatakan Pemkab akan menanggung seluruh biaya pengobatan para korban yang mengalami luka-luka.
"Jangan khawatir semua biaya ditanggung oleh pemerintah. Kami berharap para korban bisa lekas sembuh dan dapat belajar kembali," katanya.
Ia menilai longsor yang menimpa bangunan SMA Negeri 1 Kandangserang ini karena sistem drainase yang buruk sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar.
"Akibatnya, apabila hujan deras, air drainase tidak berfungsi dengan baik sehingga mengikis tanah yang akhirnya menyebabkan longsor," katanya.
(KR-KTD/E005)
Editor: Suryanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar