Songsong Kota Kreatif UNESCO
PEKALONGAN
– Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan tengah berpacu untuk mengejar
predikat sebagai Kota Kreatif ke-35 UNESCO kategori Kota Kerajinan dan
Kesenian rakyat (craft and folk art). Untuk mencapai hal itu, Pemkot
Pekalongan merangkul sebelas komunitas dari berbagai bidang di Kota
Pekalongan. akhir pekan lalu, Sekda Kota Pekalongan Dwi Arie Putranto
mengumpulkan beberapa kalangan pendidikan, pengusaha batik dan
perwakilan sejumlah organisasi atau komunitas di Kota Pekalongan, di
ruang Jetayu Setda Kota Pekalongan.
Hadir
antara lain Ketua Dewan Kesenian Kota Pekalongan Aan Jindan. Ketua
Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan Fatchiyah A Kadir, grup band Raprox,
dan pengusaha batik Zikin serta warga kehormatan Kota Pekalongan, Gaura
Mancacaritadipura. “Kami berharap bisa bersama – sama untuk mewujudkan
Pekalongan sebagai Kota Kreatif UNESCO,” terang Sekda. Ia menjelaskan,
aplikasi mengenai informasi sebagai nominator Kota Kreatif UNESCO harus
sudah diterima UNESCO pada 31 Maret.
Saat
memberi pengarahan, Walikota M Basyir Ahmad menjelaskan, persiapan Kota
Pekalongan jauh tertinggal dibandingkan tiga kota yang telah
dipersiapkan untuk diajukan ke UNESCO, yakni Solo, Bandung dan
Yogyakarta. Namun Kota Pekalongan dinilai paling siap. “Tiga kota itu
telah didampingi Kementerian Pariwisata da Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) sejak 2012. Sedangkan Kota Pekalongan baru akan
didampingi tahun ini. Meskipun baru akan didampingi tahun ini, kami
sudah siap semuanya. Lima persyaratan itu sudah dimiliki, walaupun ada
beberapa unsur yang harus dibenahi,” paparnya.
Beberapa Keuntungan
Untuk
mengejar ketertinggalan tersebut, Pemkot Pekalongan membentuk dua tim.
Dijelaskan dia, tim pertama akan berkonsentrasi mempersiapkan
persyaratan yang akan diajukan ke UNESCO. Tim pertama tersebut akan
melibatkan sebelas komunitas dan organisasi tersebut. Sementara tim
kedua bertugas melobi Kemenparekraf agar segera meninjau Kota
pekalongan. “Harapan kami, didaftar ke-35 Kota Kreatif UNESCO ada Kota
Pekalongan. itu impian kami, tegasnya.
Gaura
Mancacaritadipura menambahkan, ada beberapa keuntungan yang akan
diperoleh Kota Pekalongan jika menyandang predikat sebagai Kota Kreatif
UNESCO. Nantinya, logo Kota Pekalongan akan disandingkan dengan logo
UNESCO. “Jika logo Kota Pekalongan bersanding dengan logo UNESCO, akan
menarik minat warga dari negara – negara lain untuk datang ke Kota
Pekalongan,” (K30-49)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 25-02-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar