Dari Kegiatan Penobatan Atlet Of The Year 2013
MEREKA
berjuang melambungkan nama Kota Pekalongan dengan satu dasar yang sama,
yaitu cinta Pekalongan. Ricky Yang, atlet blitar yang sudah mendunia
tersebut terlihat tengah menceritakan awal dirinya berkecimpung dalam
olahraga bola sodok. Ricky mengaku mengenai blitar karena saat muda
menjadi pengelola tempat olahraga blitar yang dimiliki oleh orang
tuanya di kampung. Kemudian, dirinya juga bercerita bahwa saat ini
tengah menjalani Pelatnas untuk Sea Games di Myanmar mendatang. “Saat
ini saya tengah berjuang untuk memindahkan pelatnas blitar dari Jakarta
ke Kota Pekalongan. karena, berlatih di Kota Pekalongan lebih enak
dibandingkan di Jakarta,” tegasnya.
Itulah
pernyataan cinta Ricky Yang terhadap Kota Pekalongan. Meskipun sudah
melanglang buana hingga ke tingkat internasional. Ricky tetap bersedia
untuk kembali dan membela nama Kota Pekalongan dalam berbagai
kejuaraan. Pernyataan serupa juga disampaikan atlet binaraga, Tigor
Tukiman yang sempat mencicipi kerasnya persaingan Sea Games sebanyak
tiga kali. Dirinya mengaku memilih berlabuh di Kota Pekalongan setelah
sempat membela berbagai daerah semata – mata karena cinta Pekalongan.
Tigor mengaku sudah merasakan kenyamanan ketika pertama kali masuk, dan
membela nama Kota Pekalongan dalam berbagai kejuaraan.
Selain
itu, semangat membangun oleh pelaku olahraga, serta KONI Kota
Pekalongan membuat geliat pembangunan olahraga di Kota Pekalongan
berlangsung capat. Dikatakannya, dengan hal itu maka rasa cinta para
atlet seakan mendapat sambutan baik. “Buktiny, dulu tempat berlatih
binaraga dan angkat berat kondisinya seperti kandang, tapi sekarang
sudah diperbaiki. Sehingga menjadi lebih bagus,” tutur Tigor. Tak kalah
dengan keduanya yang berasal dari luar daerah, atlet asli Kota
Pekalongan juga menyatakan bahwa cintanya kepada tanah kelahirannyalah
yang mebuat semangat, dan motivasi para atlet untuk meraih prestasi
terus menyala. Seperti dituturkan atlet Tenis Meja, Putri Ayuning Tias.
Sebagai tempat kelahirannya. Putri mengaku Kota Pekalongan akan tetap
menjadi daerah yang dibelanya dalam kejuaraan olahraga. Meskipun saat
ini tengah berada di PPLP Jawa Tengah, dirinya akan selalu bersedia
pulang ke Kota Pekalongan jika dibutuhkan.
Hal
serupa diamini Yohannes Michael, atlet dansa dengan segudang prestasi
tersebut juga mengungkapkan hal yang sama. Banyak tawaran datang untuk
pindah daerah, tak membuat dirinya bergeming, dan tetap bertekad
membela panji Kota Pekalongan dalam berbagai kejuaraan. “Saya ingin
terus berjuang untuk kota kelahiran saya,” ucapannya dalam talk show
Atlet Of The Year yang digelar KONI Kota Pekalongan, (17/2). Dalam
dialog yang dipandu langsung oleh GM Radar Pekalongan. ade Asep
Syarifudin tersebut, memang menyajikan banyak cerita menarik dibalik
perjuangan para atlet dalam berprestasi. Rata – rata dari mereka,
menyatakan cinta sebagai dasar ingin terus berjuang untuk Kota
Pekalongan. Tak hanya menyatakan rasa cintanya, para atlet juga
berharap di Kota Pekalongan terus ditingkatkan. Hal tersebut mengingat
persaingan yang kedepan akan semakin berat.
Dalam
kegiatan yang digelar di ruang Amarta Setda Pekalongan itu, juga
dilakukan pengumuman pemenang Atlet Of The Year 2013. agenda yang
diprakarsai oleh KONI Kota Pekalongan tersebut, memang sudah
berlangsung selama dua bulan terakhir dan telah melalui berbagai
proses. Dari hasil penilaian yang dilakukan, terpilihlan 10 atlet yang
mendapatkan predikat Atlet Of The Year dan satu atlet favorite hasil
dari poling sms yang digelar di harian Radar Pekalongan. “Untuk
menjaring nama atlet ini, kami berkoordinasi dengan masing – masing
cabor guna mengajukan nama atlet berprestasi yang dimilikinya. Setelah
itu, kami adakan penjurian dan hasilnya kami pilih kembali menjadi tiga
besar terbaik,” jelas Ketua KONI setempat, Risca Mangkula.
Dikatakan
Risca, digelarnya kegiatan tersebut sebagai upaya untuk memotivasi
atlet agar terus berprestasi dan berjuang demi majunya olahraga di Kota
Pekalongan. “Event seperti ini akan kami gelar juga tahun depan dengan
komposisi atlet yang tentunya berbeda sehingga lebih fair,” imbuhnya
lagi. Ke 20 atlet yang masuk nominasi Atlet Of The Year 2013,
mendapatkan plakat dan marchandise dari KONI sebagai penghargaan telah
berprestasi bagi Kota Pekalongan. (*)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 18-02-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar