118 Siswa Putus Sekolah
PEKALONGAN
– Sebanyak 118 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di sejumlah
sekolah di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat, mengalami putus sekolah.
Hal tersebut terungkap pada Rapat Sinkronasi Database Peningkatan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) wilayah Kecamatan Pekalongan Barat,
beberapa waktu lalu. Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kesetaraan,
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Pekalongan
Soeroso memaparkan, “Di tingkat SMA/MA/SMK di wilayah Kecamatan
Pekalongan Barat, angka putus sekolah sebanyak 98 siswa.” Sementara di
tingkat SMP/MTs tercatat 15 siswa dan di tingkat SD/MI, lima siswa.
Dijelaskan,
dari sebelas SMA/MA/SMK di Kecamatan Pekalongan Barat, 98 siswa putus
sekolah tersebut tersebar di tiga SMK. Sementara di jenjang SMP/MTs,
siswa putus sekolah tersebar di empat SMP Negeri dan swasta, serta satu
MTs dari sembilan sekolah di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat,
sedangkan di jenjang SD/MI, angka putus sekolah tersebar di tiga
sekolah satu SD dan dua MSI. “Tingginya angka putus sekolah ini karena
anak lebih senang bekerja daripada menempuh pendidikan. Ada, orang tua
emenariki anaknya dari sekolah karena anak tersebut lebih senang
bekerja,” terangnya . Karena itu, ia meminta Dinas Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Pekalongan mendata dan memberi
peringatan kepada perusahaan – perusahaan yang mempekerjakan anak di
bawah umur.
Selain
data anak putus sekolah yang memotret angka partisipasi sekolah, pada
kegiatan hari itu juga dipaparkan data – data terkait kondisi kesehatan
masyarakat di Kecamatan Pekalongan Barat. Asisten I Sekda Bidang
Pemerintahan dan Administrasi Slamet Prihantono menjelaskan, data –
data tersebut diperlukan untuk menyusun berbagai program guna
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). (K30-49)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 25-02-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar