Warga Kauman Dilatih Dengan Mesin High Speed
PEKALONGAN
– Sebanyak 20 warga yang tinggal di Kampoeng Batik Kauman, selama dua
bulan akan dibekali keterampilan menjahit dengan mesin jahit high speed
yang diselenggarakan Paguyuban Kampoeng Batik Kauman. Ketua Paguyuban
Kampoeng Batik Kauman, Rofiqur Rusdi menjelaskan, saat ini permintaan
tenaga kerja di bidang jahit menjahit, terutama operator jahit
menjahit, terutama operator mesin jahit high speed terus meningkat
seiring dengan berkembangnya industri garmen batik di Kota Pekalongan,
sehingga peluang usaha di bidang garmen, khususnya batik, masih sangat
luas.
“Peluang
kerja di industri garmen di Kota Pekalongan sangat terbuka lebar.
Misalnya dalam satu bulan produksi bisa mencapai 4 kodi hingga 5 kodi
produk pakaian batik,” terangnya pada pembukaan Pelatihan Menjahit
dengan Mesin Jahit High Speed di Rumah Makan Sari Raos, (11/2). Namun
menurutnya, selama ini, juragan batik membawa bahan (menjahitkan
pakaian) ke luar Kota Pekalongan, seperti ke Kabupaten Pekalongan dan
Batang. Karena itu, pelatihan menjahit dengan mesin jahit high speed
diberikan agar warga yang tinggal di Kampoeng Batik Kauman bisa
mendapatkan pekerjaan dari para pengusaha batik di Kampoeng Batik
Kauman.
Peningkatan Pendapatan
“Pelatihan
ini untuk memberdayakan masyarakat. Jika di Kota Pekalongan banyak
potensi, mengapa harus dibawa keluar?” sambungnya. Ia berharap,
pelatihan tersebut memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat, yang nantinya bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
“Jadi, tidak hanya juragan batik yang berkembang, tetapi masyarakat
sekitar juga berkembang,” tambahnya.
Lurah
Kauman Bunasir menyambut baik pelatihan tersebut. Menurut dia,
pelatihan tersebut sangat potensial untuk mendukung pengembangan usaha
ekonomi kreatif. Apalagi, dalam rangka meningkatkan indeks pembangunan
manusia Kota Pekalongan. Acara pembukaan Pelatihan Jahit High Speed
juga dihadiri salah seorang pengusaha batik di Kampoeng Batik Kauman,
Fatchurahman Noor (pemilik Batik Nulaba) dan Kasi Pengembangan dan
Informasi Pariwisata, Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan
Amat Ratin. (K30-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 13-02-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar