Rob Kian Parah
PEKALONGAN –
Lantaran kondisi rob yang kian parah, dan tak kunjung teratasi, warga
Kelurahan Pasirsari, Kecamatan Pekalongan Barat. Kota Pekalongan,
mengadu ke Walikota HM Basyir Ahmad, senin (17/6).
Warga menilai,
selama ini penanganan rob yang dilakukan Pemkot Pekalongan, hanya
terpusat di wilayah Kecamatan Utara. Sementara di wilayah Kecamatan
Pekalongan Barat, khususnya Kelurahan Pasirsari yang tergenang rob,
belum menjadi fokus perhatian Pemkot.
Menurut
juru bicara warga, Irham, akibat bencana rob banyak berbagai sektor
masyarakat menjadi terganggu. Seperti halnya sektor pertanian, hampir
70 persen luas tanah pertanian tidak dapat diolah. Hal itu merupakan
mata pencaharian warga Pasirsari. Selain itu, sawah dekat Suangai Bremi
juga terendam rob. Kemudian sektor usaha batik mengalami kerugian,
karena adanya penambahan biaya untuk proses produksi.
Gulung Tikar
“Ada
sekitar 10 persen usaha batik gulung tikar akibat rob,” terang Irham,
kepada Walikota. Disamping itu, lanjut dia, akibat rob sejumlah siswa
enggan berangkat ke sekolah, lantaran jalan menuju sekolah maupun
sekolahnya terendam rob.
Serta berbagai sektor yang lain terpuruk
akibat dampak rob. “Maka kami minta Pemkot dapat memperhatikan aspirasi
dari warga Kelurahan Pasirsari lainnya. Di samping itu, hal yang paling
mendesak, perlu dibuatkan tanggul penahan. Itu agar air rob tidak naik
ke perkampungan.
Menanggapi
aspirasi warga, Walikota HM Basyir Ahmad menyatakan, pada prinsipnya
wilayah Utara itu hanya istilah saja. Tetapi, Pemkot tetap akan
mengatasi rob secara keseluruhan, termasuk di wilayah Pasirsari.
Dijelaskan, belum lama ini Walikota mengaku belajar penanganan rob di
Swedia dan Jerman. Banyak ilmu yang didapatkan saat belajar di sana.
“Wilayah Slamaran Krapyak Lor dan Krapyak Kidul, hampir semuanya bisa
teratasi masalah rob. Meski mereka areanya kecil dengan biaya Rp 20
miliar untuk pembuatan embung. Sekarang rob di Slamaran sudah bisa
teratasi,” ujarnya.
Kemudian
penangan rob akan bergeser ke wilayah Pekalongan Barat. Tetapi untuk
pembuatan embung di wilayah Pekalongan Barat dibutuhkan anggaran Rp 150
miliar. Sehingga, APBD cukup berat untuk mengkaver biaya tersebut.
Terkait usulan warga pembuatan tanggul, Walikota berjanji akan
menganggarkan di anggarkan perubahan APBD 2013 (H63-69)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 19-06-2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar