Pernyataan Ketua Fraksi PKS membingungkan
Jakarta (ANTARA
News) - Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Masyarakat, Heru Lelono,
menyatakan, pernyataan Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid, yang
intinya mempersilakan Presiden Susilo Yudhoyono memecat tiga menteri
dari PKS, cukup membingungkan.
"Apakah mereka lupa,
nama ketiga menteri tersebut PKS sendiri yang mengusulkan? Sedangkan
sebagai presiden, SBY tidak pernah membedakan atau mempermasalahkan
lagi dari mana dan partai apa seorang menteri berasal," kata Lelono, di
Jakarta, Senin.
Bahkan, seluruh anggota
kabinet diperlakukan SBY sebagai satu tim. "Karena memang setelah duduk
di kabinet, tidak boleh lagi anggota kabinet tersebut hanya bekerja
untuk kelompoknya, apalagi partainya, kecuali untuk seluruh rakyat,"
katanya.
Jauh
lebih beretika dan berpolitik benar, sambungnya, apabila ketiga menteri
tersebut sudah tidak dianggap sejalan dengan garis partai, maka
logikanya partai itu yang memecatnya dari keanggotaan partai.
"Sekali
lagi, keberadaan mereka di kabinet karena diusulkan partai yang
bersangkutan. Kalau dikatakan hal tersebut tidak ada dalam perjanjian,
rasanya memang tidak perlu. Karena hal ini masalah berpolitik dan
etika," kata dia.
"Mungkin PKS bisa lebih
jelas dan lebih ksatria dalam memperlakukan ketiga menteri ini. Perkara
mereka akan dipecat atau tidak dari kabinet, itu urusan presiden, tidak
perlu diminta," kata Lelono.
Terkait masalah
BBM, dirinya semakin sepakat dengan pernyataan berbagai pihak yang
mengatakan bahwa penyesuaian harga BBM berkaitan dengan membengkaknya
anggaran subsidi ini sudah terkotori apapun berbau serba politik.
"Akibatnya
hal yang lebih besar terabaikan. Ini memang pilihan kebijakan yang
sulit dan tidak populer, namun menjadi semakin rumit kalau rasionalitas
cara berpikir semakin ditinggalkan," kata Lelono.
(zul)
Editor: Ade Marboen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar