Ribuan Korban Banjir Pekalongan Terserang Penyakit
Metrotvnews.com, Pekalongan: Sedikitnya 10.000 jiwa
warga korban banjir air laut pasang (Rob) di Kecamatan Pekalongan
Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah terserang penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (Ispa) dan Diare.
Pemantauan Media Indonesia di Pekalongan, Rabu (12/6), ratusan warga korban banjir air laut pasang (rob) di Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan hampir setiap hari mendatangi balai pengobatan, Puskesmas dan rumah sakit untuk melakukan pengobatan akibat terserang beberapa jenis penyakit yakni Ispa dan diare.
Akibat gangguan penyakit tersebut, sebagian terpaksa dirawat karena kondisi yang cukup mengkhawatirkan dan lainnya rawat jalan dan harus menjalani pemeriksaan rutin sepekan sekali.
Pemantauan Media Indonesia di Pekalongan, Rabu (12/6), ratusan warga korban banjir air laut pasang (rob) di Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan hampir setiap hari mendatangi balai pengobatan, Puskesmas dan rumah sakit untuk melakukan pengobatan akibat terserang beberapa jenis penyakit yakni Ispa dan diare.
Akibat gangguan penyakit tersebut, sebagian terpaksa dirawat karena kondisi yang cukup mengkhawatirkan dan lainnya rawat jalan dan harus menjalani pemeriksaan rutin sepekan sekali.
Data dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Pekalongan sejak Januari
hingga sekarang jumlah penderita ISPA dan diare di kecamatan korban
banujir rob ini sudah mencapai 10.000 jiwa, sehingga perlu penanganan
intensif karena dikhawatirkan akan meningkat lagi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Dwi Hery Wibawa mengatakan dari tiga puskesmas di wilayah Pekalongan Utara yakni Puskesmas Kusuma Bangsa, Puskesmas Krapyak dan Puskesmas Dukuh tercatat penderita diare mencapai 1.800 orang, sedangkan ISPA lebih dari 8.000 jiwa dalam kurun waktu enam bulan. (Akhmad Safuan)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Dwi Hery Wibawa mengatakan dari tiga puskesmas di wilayah Pekalongan Utara yakni Puskesmas Kusuma Bangsa, Puskesmas Krapyak dan Puskesmas Dukuh tercatat penderita diare mencapai 1.800 orang, sedangkan ISPA lebih dari 8.000 jiwa dalam kurun waktu enam bulan. (Akhmad Safuan)
Editor: Edwin Tirani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar