Kemenag Diminta Transparan Soal Kuota Haji
Pekalongan,
Info Publik – Rencana pengurangan kuota Calon Jamaah Haji (Calhaj) asal
Indonesia sebesar 20 persen oleh Pemerintah Arab Saudi terkait masih
diperbaikinya masjidil Haram, menimbulkan keresahan di banyak Calhaj.
Karenanya Kementrian Agama (Kemenag) diminta transparan dalam
menentukan kriteria bagi Calhaj yang ditunda keberangkatanya. Hal itu
disampaikan Pengelola Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Assalamah,
Kota Pekalongan Syaelani Mahfudz saat ditemui di ruang kerjanya Selasa
(18/6).
Menurut
Syaelani meski sampai sekarang belum jelas mengenai berapa orang Calhaj
yang harus ditunda keberangkatanya namun wacana tersebut sudah cukup
membuat resah banyak Calhaj. “Sudah banyak yang menanyakan hal itu
kepada kami, namun kami belum bisa menjelaskanya karena hal itu adalah
kewenenangan Kemenag, karenanya kami berharap kemenag transparan dalam
hal ini,” katanya.
Misalkan
jika berdasarkan urutan pendaftaran, maka hal itu harus
disosialisasikan dengan baik kepada Calhaj.”Saya kira jika kriterianya
jelas dan transparan para calhaj yang terpaksa tidak diberangkatkan
akan bisa menerima hal itu sebagai ketentuan Allah atau takdir,”
tandasnya.
Meskipun
begitu Syaelani berharap loby pemerintah Indonesia ke pemerintah Arab
Saudi agar kuota tidak dikurangi karena persiapan Calhaj sudah
dilakukan semuanya seperti manasik sebanyak 10 kali. “hanya peragaan
akbar yang belum, bisa dibayangkan betapa kecewanya jika batal
berangkat,” ujarnya.
Jika
memang akhirnya pengurangan kuota jadi diberlakukan, kepada Calhaj yang
sudah sangat merindukan Kabah ataupun tanah suci, syaelany menawarkan
mereka untuk mengikuti Umroh. “Itu bagi mereka yang mampu dan mau,”
tambahnya. (diskominfo/007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar