Antrean BBM masih terjadi di SPBU
Banjarmasin,
Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Pengumuman resmi kenaikan harga BBM
bersubsidi di Indonesia, terhitung pukul 00.00 WIB Sabtu tadi, tidak
mengurangi kepadatan antrean di sejumlah SPBU di Kalimantan Selatan.
Padahal
dalam mereka mengantre di SPBU pada Sabtu petang hari ini, mereka akan
mendapatkan harga baru BBM bersubsidi, yaitu bensin premium Rp6.500
perliter (semula Rp4.500), dan Rp5.500 perliter untuk solar (semula
Rp4.500).
SPBU di Bumi Perjuangan Pangeran Antasari Kalimantan Selatan itu, pengemudi kendaraan terutama "berjuang" untuk mendapatkan BBM bersubsidi jenis solar.
Menyikapi
perkembangan harga BBM bersubsidi ini, Komunitas wartawan parlemen atau
Journalist Parliament Community (JPC) Kalimantan Selatan dalam
diskusinya berpendapat, kenaikan harga BBM bersubsidi ini masih
tanggung, sehingga tetap berpeluang penyimpangan peruntukan.
Pasalnya, selisih harga antara BBM bersubrsidi dengan non subsidi masih
jauh beda, seperti solar dari Rp4.500 menjadi Rp5.500/liter, sementara
harga non subsidi/industri Rp9.000/liter.
Forum diskusi tersebut berpendapat, semestinya kenaikan harga solar
bersubsidi sama dengan premium yaitu dari Rp4.500 menjadi
Rp6.500/liter, sehingga memperkecil atau mempersempit gerak
penyimpangan peruntukan.
Oleh sebab itu, JPC Kalimantan Selatan berharap, agar aparatur
pengamanan dan instansi terkait mewaspadai dan tetap meningkatkan
pengawasan terhadap kemungkinan penyimpangan peruntukan BBM bersubsidi
tersebut.
(KR-SHN/H005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar