Pengurangan Kuota 20 Persen, Calhaj Pekalongan Panik
PEKALONGAN - Calon jamaah haji Kota Pekalongan, Jawa
Tengah, resah karena belum ada kepastian berangkat ke tanah suci,
menyusul pengurangan kuota sebanyak 20 persen.
Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) juga kebingungan karena tidak dapat memastikan jamaah yang berangkat atau tertunda.
Kantor Kemenag Kota Pekalongan di Jalan Majapahit, kini ramai didatangi puluhan orang calon haji untuk mengetahui nasibnya. Mereka khawatir dengan pengurangan kuota sehingga berdampak tidak bisa berangkat tahun ini.
Nur Khamid, salah seorang calon haji, mengaku, sudah membayar penuh biaya untuk beribadah ke tanah suci. Selain itu, dia juga telah melakukan latihan manasik dan persiapan fisik selama menjalankan ibadah rukun Islam kelima itu.
“Kami telah menyiapkan semua untuk keberangkatan haji tahun ini, masa harus gagal hanya karena ada pengurangan kuota,” tutur Nur Khamid, Selasa (18/6/2013).
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Pekalongan, Suratno, menjelaskan, pengurangan kuota itu menimbulkan masalah karena disampaikan mendadak, sehingga calon jamaah haji khawatir tidak bisa berangkat.
“Kami telah menyampaikan kepada seluruh calon haji agar tetap tenang dan menunggu kepastian dari pemerintah pusat mengenai siapa saja yang berangkat dan gagal berangkat,” jelas Suratno.
Selain itu KBIH juga menjadi sasaran kepanikan calon jamaah asal Kota Batik. Kepala KBIH Assalamah Pekalongan, Saelani, mendesak pemerintah segera memberi kepastian mengenai pengurangan kuota haji tahun ini.
“Pemerintah hendaknya transparan mengenai siapa saja yang dibatalkan agar tidak menimbulkan keresahan,” tutur Saelani.
Salelani menambahkan, KBIH yang dikelolanya telah membimbing 182 calon jamaah haji dan semuanya sudah lunas membayar. Dia berharap seluruh calon haji di KBIH itu bisa berangkat ke tanah suci dan apabila ditunda ditawari ibadah umrah.
Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) juga kebingungan karena tidak dapat memastikan jamaah yang berangkat atau tertunda.
Kantor Kemenag Kota Pekalongan di Jalan Majapahit, kini ramai didatangi puluhan orang calon haji untuk mengetahui nasibnya. Mereka khawatir dengan pengurangan kuota sehingga berdampak tidak bisa berangkat tahun ini.
Nur Khamid, salah seorang calon haji, mengaku, sudah membayar penuh biaya untuk beribadah ke tanah suci. Selain itu, dia juga telah melakukan latihan manasik dan persiapan fisik selama menjalankan ibadah rukun Islam kelima itu.
“Kami telah menyiapkan semua untuk keberangkatan haji tahun ini, masa harus gagal hanya karena ada pengurangan kuota,” tutur Nur Khamid, Selasa (18/6/2013).
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Pekalongan, Suratno, menjelaskan, pengurangan kuota itu menimbulkan masalah karena disampaikan mendadak, sehingga calon jamaah haji khawatir tidak bisa berangkat.
“Kami telah menyampaikan kepada seluruh calon haji agar tetap tenang dan menunggu kepastian dari pemerintah pusat mengenai siapa saja yang berangkat dan gagal berangkat,” jelas Suratno.
Selain itu KBIH juga menjadi sasaran kepanikan calon jamaah asal Kota Batik. Kepala KBIH Assalamah Pekalongan, Saelani, mendesak pemerintah segera memberi kepastian mengenai pengurangan kuota haji tahun ini.
“Pemerintah hendaknya transparan mengenai siapa saja yang dibatalkan agar tidak menimbulkan keresahan,” tutur Saelani.
Salelani menambahkan, KBIH yang dikelolanya telah membimbing 182 calon jamaah haji dan semuanya sudah lunas membayar. Dia berharap seluruh calon haji di KBIH itu bisa berangkat ke tanah suci dan apabila ditunda ditawari ibadah umrah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar