Pekalongan Berpeluang Raih Penghargaan WTN
PEKALONGAN –
Kota Pekalongan berpeluang meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha
(WTN). Berdasarkan hasil penilaian tahap II dan III yang disampaikan
Tim Penilai dari Kementerian Perhubungan di Ruang Kalijaga Setda,
Jum'at (14/6), beberapa kriteria penilaian mendapat nilai cukup baik.
Namun, ada beberapa koreksi dan perbaikan yang harus dilakukan Kota
Pekalongan. Anggota Tim Penilai Penghargaan Wahana Tata Nugraha
Kementerian Perhubungan, Rudi, Abisena mengatakan, ada beberapa
kriteria penilaian Penghargaan Wahana Tata Nugraha, antara lain jalan,
kondisi permukaan jalan, angkutan umum, terminal, marka jalan,
rambu-rambu dan kedisiplinan pengendara yang meliputi pengendara
angkutan umum, kendaraan pribadi, kendaraan roda dua dan angkutan
tradisional.
Kriteria
yang nilainya baik, di antaranya angkutan umum. Menurut Rudi,
penampilan angkutan kota di Kota Pekalongan cukup bagus. “Tak ada cat
yang mengelupas. Papan trayek sebagian besar sudah tercantum, dari asal
hingga tujuan.
Pengemudi juga berseragam,” kata Rudi di hadapan
Walikota M Basyir Ahmad dan jajaran Dinas Perhubungan Pariwisata dan
Kebudayaan (Dishubparbud) dan Sat Lantas Polres Pekalongan Kota. Selain
itu, tidak ditemukan angkutan umum yang tidak resmi. “Angkutan umum
tidak resmi tidak ada, misalnya becak motor tidak kami temukan,” imbuh
dia.
Rambu Parkir
Namun,
sebagian besar angkutan umum di Kota Pekalongan tidak mencantumkan
daftar tarif, tandas dia. Kriteria lainnya, rambu-rambu jalan juga
dinilai sudah bagus, “Rambu parkir sudah tersedia,” tambah Rudi. Namun
belum banyak rambu-rambu peringatan bagi pengguna jalan, sehingga harus
dilengkapi. Sementara itu, Ketua Tim Penilai Penghargaan Wahana Tata
Nugraha Kementerian Perhubungan, Eddi Gunawan menyarankan Walikota
untuk melakukan terobosan-terobosan guna menjaga keberlangsungan
angkutan umum di Kota Pekalongan.
“Program unggulan terkait angkutan
umum belum muncul. Padahal, fenomena saat ini, pertumbuhan sepeda motor
sangat pesat sehingga menggusur keberadaan angkutan umum. Di Bali,
angkutan umum sudah punah,” ungkap Eddi.
Untuk
mengantisipasi hal tersebut, Kota Pekalongan disarankan untuk melakukan
terobosan-terobosan agar keberadaan angkutan umum bisa berkembang lagi.
“Angkutan umum harus dipertahankan agar kendaraan pribadi tidak
bertambah,” ujar dia. Eddi mengatakan, pengumuman penghargaan di bidang
Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tersebut akan dilakukan
pada September mendatang. (K30-74)
(SUMBER : SUARA MERDEKA, 17-06-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar