Beginilah Nasib Remaja Palestina di Penjara Israel
REPUBLIKA.CO.ID, TEPI
BARAT---Yazeed dan Ibrahim Abu Robb (15 tahun), dari Desa Jalboon di
Kota Jenin di bagian utara Tepi Barat, menghadapi nasib tidak jelas di
satu penjara Israel, terutama setelah mereka dilarang mengikuti ujian
akhir sekolah mereka.
Orang tua kedua saudara sepupu tersebut mengatakan dua bulan lalu
bahwa militer Israel menangkap kedua remaja itu, saat mereka sedang
bermain di satu daerah terbuka di luar Desa Jalbon, dan seorang
prajurit menembak kaki Yazeed.
"Cara kedua anak tersebut ditangkap brutal, terutama saat Yazeed
ditembak di kaki ... Sekarang mereka dipenjarakan di satu penjara
Israel dan dituduh 'berusaha melakukan pembunuhan'," kata Sawsan Abu
Robb, ibu Yazeed.
Ibu itu sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya dari satu pasar
ketika ia mendengar suara tembakan tak jauh darinya. "Saya kira biasa
untuk mendengar suara tembakan Israel di desa tersebut. Namun, ketika
saya sampai di rumah, tetangga saya memberitahu saya bahwa Yazeed
ditembak dan ditangkap," Sawsan mengenang peristiwa itu. Ia memeluk
potret anaknya.
Sang ayah mengatakan dengan suara perlahan, "Apa yang dilakukan
putra saya? Ia mendapat nilai A+ pada semester pertama di kelasnya.
Namun mengapa mereka (orang Israel) melarang dia menyelesaikan ujian
akhir pada semester kedua? Mengapa mereka melucuti kesempatan dia untuk
menyelesaikan sekolah seperti anak lain?"
Menurut saksi mata di desa itu, dua bulan sebelumnya, Yazeed dan
Ibrahim memotong kawat berduri di pagar perbatasan untuk menengok lahan
kakek mereka. Tapi tentara Israel kemudian datang dan menembak mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar