Peserta Diklatpim III Setneg RI OL ke Kota Santri
KAJEN
- Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, M.Si berkesempatan menerima
Observasi Lapangan (OL) Diklatpim Tingkat III Angkatan VI Kementerian
Sekretariat Negara RI Tahun 2013, di aula lantai 1 Setda, Rabu
(19/6/13). Rombongan berjumlah 25 orang dipimpin ketua rombongan Kepala
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Sekretariat
Negara RI Bigman T. Simanjutak, SH, MM.
Bupati
dalam sambutannya menyampaikan sekilas pandang tentang Kabupaten
Pekalongan kepada rombongan. Menurutnya, dari segi usia Kabupaten
Pekalongan telah merayakan Hari Jadi ke-391 tahun ini, namun secara
fisik baru dimulai pada tahun 2001 dengan perpindahan pusat
pemerintahan dari kantor lama di Nusantara, Pekalongan ke lokasi baru
yaitu Kajen.
“Jadi bisa dikatakan, saat otonomi daerah berlaku, daerah lain sudah siap berlari, kami masih harus mencari sepatu dulu. Kajen pada waktu itu masih berupa desa kecil dengan jalan yang sempit. Kami harus membangun segala infrastruktur dari awal. Oleh karena itu, saya istilahkan kami ini memulai dengan start yang berbeda”, jelasnya.
“Jadi bisa dikatakan, saat otonomi daerah berlaku, daerah lain sudah siap berlari, kami masih harus mencari sepatu dulu. Kajen pada waktu itu masih berupa desa kecil dengan jalan yang sempit. Kami harus membangun segala infrastruktur dari awal. Oleh karena itu, saya istilahkan kami ini memulai dengan start yang berbeda”, jelasnya.
Mencermati
kondisi SDM aparatur pemerintah saat ini, Bupati mengatakan tidak
menutup mata akan kurangnya kompetensi PNS. Dalam pernyataan MenPAN RI
dikatakan dari 4,7 juta PNS di Indonesia, 95%-nya tidak memiliki
kompetensi.
“Diakui atau tidak, rekruitmen CPNS kita masih kalah jika dibandingkan dengan kepolisian atau TNI. Mereka, TNI/Polri menjalani pendidikan dulu baru dilantik. sedangkan kita begitu dilantik langsung disuruh bekerja. Setelahnya ada pra jabatan, bintek dan seterusnya. Masalah ini harus menjadi perhatian kita bersama, mari kita instropeksi diri. Daripada mengeluh, lebih baik kita nyalakan lilin untuk menerangi kegelapan,” imbuhnya.
“Diakui atau tidak, rekruitmen CPNS kita masih kalah jika dibandingkan dengan kepolisian atau TNI. Mereka, TNI/Polri menjalani pendidikan dulu baru dilantik. sedangkan kita begitu dilantik langsung disuruh bekerja. Setelahnya ada pra jabatan, bintek dan seterusnya. Masalah ini harus menjadi perhatian kita bersama, mari kita instropeksi diri. Daripada mengeluh, lebih baik kita nyalakan lilin untuk menerangi kegelapan,” imbuhnya.
Sementara
itu, Bigman T. Simanjutak dalam laporannya menyampaikan rombongan
melaksanakan observasi lapangan selama 5 hari, yakni dari tanggal 18-22
Juni 2013 di Kabupaten Pekalongan. Ke-24 anggota terdiri dari 6 pejabat
eselon III dan 19 pejabat eselon 4. Mereka berasal dari unit kerja
Sekretariat Kepresidenan, Sekretariat Wakil Presiden, Sekretariat
Militer, Sekretariat Kementrian dan beberapa deputi antara lain deputi
kebijakan, deputi bidang SDM serta deputi kelembagaan dan hubungan
kemasyarakatan.
“Para
peserta dibagi menjadi 4 kelompok, dengan sasaran penelitian SKPD yaitu
Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah, Humas dan Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika. Kami harapkan kerja sama dan kesediaannya
untuk mengijinkan dan membantu materi data yang dibutuhkan,” ujarnya.
“Diharapkan peserta akan mendapatkan masukan yang bermanfaat untuk
meningkatkan keprofesionalisme aparatur negara guna mewujudkan
reformasi birokrasi menuju kepemimpinan yang lebih baik (good governance)”, ujarnya. (rizka-didik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar