Pasar Banjarsari Pekalongan Dilahap Si Jago Merah
PEKALONGAN - Pasar terbesar di Kota Pekalongan, Pasar
Banjarsari yang terletak di Jalan Sultan Agung kelurahan Sampangan,
Pekalongan Timur, Selasa, (18/6/2013) malam, terbakar. Api
menghanguskan sejumlah kios pakaian dan warung makanan di lantai tiga
ini, hingga habis tak tersisa.
Warga yang mengetahui kejadian kebakaran dipasar induk di kota batik ini, panik dan berusaha menyelamatkan barang-barang di kios lain yang tidak terbakar. Warga lainnya berusaha memadamkan api dan meminta pertolongan pada pemadam kebakaran.
Suwarni, saksi dan juga pedagang warung makan di lantai tiga menyebutkan, api terlihat pertama dari kios warung makan milik Usman.
“Kios warung makan itu terlihat terbakar hebat dan merembet ke kios lainnya, sehingga saya berteriak-teriak minta tolong, kemudian warga berdatangan dan berusaha menolong, namun api terlanjur membesar sehingga sulit dipadamkan dengan alat seadanya,” jelas dia.
Kaposlek Pekalongan Timur, Kompol Sri Sumardi, menyebutkan dari pemeriksaan sementara api diduga berasal dari warung makan, milik usman.
“Api diduga dari kompor yang lupa dimatikan sewaktu menutup warungnya , hal ini juga dikuatkan dari nyala api yang berasal dari bawah meremet ke atas dan ada bekas kompor yang belum mati,” jelasnya.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi dan juga pemilik. Dari data sementara, sebanyak tiga kios hangus yaitu satu kios warung makan dan dua kios pakaian sedang kios lain hanya bagian depan dan tidak ada material yang terbakar.
Api berhasil dipadamkan dengan cepat berkat kesigapan masyarakat dan cepatnya tim pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Hingga kini, lokasi masih diberi garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Akibat kebakaran ini, arus lalu lintas dalam kota terutama di Jalan Hasanudin dan Sultan Agung macet total. Hal ini, akibat ribuan masyarakat hendak melihat kebakaran dan sejumlah pedagang yang berusaha mencari tahu kondisi kios miliknya.
Warga yang mengetahui kejadian kebakaran dipasar induk di kota batik ini, panik dan berusaha menyelamatkan barang-barang di kios lain yang tidak terbakar. Warga lainnya berusaha memadamkan api dan meminta pertolongan pada pemadam kebakaran.
Suwarni, saksi dan juga pedagang warung makan di lantai tiga menyebutkan, api terlihat pertama dari kios warung makan milik Usman.
“Kios warung makan itu terlihat terbakar hebat dan merembet ke kios lainnya, sehingga saya berteriak-teriak minta tolong, kemudian warga berdatangan dan berusaha menolong, namun api terlanjur membesar sehingga sulit dipadamkan dengan alat seadanya,” jelas dia.
Kaposlek Pekalongan Timur, Kompol Sri Sumardi, menyebutkan dari pemeriksaan sementara api diduga berasal dari warung makan, milik usman.
“Api diduga dari kompor yang lupa dimatikan sewaktu menutup warungnya , hal ini juga dikuatkan dari nyala api yang berasal dari bawah meremet ke atas dan ada bekas kompor yang belum mati,” jelasnya.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi dan juga pemilik. Dari data sementara, sebanyak tiga kios hangus yaitu satu kios warung makan dan dua kios pakaian sedang kios lain hanya bagian depan dan tidak ada material yang terbakar.
Api berhasil dipadamkan dengan cepat berkat kesigapan masyarakat dan cepatnya tim pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Hingga kini, lokasi masih diberi garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Akibat kebakaran ini, arus lalu lintas dalam kota terutama di Jalan Hasanudin dan Sultan Agung macet total. Hal ini, akibat ribuan masyarakat hendak melihat kebakaran dan sejumlah pedagang yang berusaha mencari tahu kondisi kios miliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar