Selasa, 01 Mei 2012

Dipilih sebagai Tempat Mengerjakan tugas Karena Fasilitasnya Lengkap

PAGI itu, Selasa(24/4), sejak pertama dibuka, taman baca Tunas di RW 10 Perumahan Medono Indah sudah di kerubuti oleh anak-anak sekolahan yag kebetulan masih dalam waktu libur. Saat tim petugas monitoring dari kantor perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) mendatangi taman baca tersebut. Terlihat anak-anak sedang serius membaca buku yang telah dipilihnya. Bahkan kadang mereka berebut unutuk memilih buku favoritnya. Taman baca Tunas, memang telah menjadi tempat favorit bagi warga sekitar untuk menghabiskan waktunya, mulai dari anak-anak hingga orang tua suka mampir ke taman baca tersebut.

Pengelola taman baca, yang juga wakil ketua Bina Keluarga remaja (BKR) Tunas, Sri setiowati SH menjelaskan, keberadaan taman baca 'Tunas' memang benar-benar di manfaatkan oleh masyarakat sekitar, terutama anak-anak dan remaja. “sejak pertanma berdirinya taman baca ini, sudah disambut baik dengan banyaknya kunjungan yang dilakukan masyarakat sekitar,” bebernya. Walaupun, sambung Sri Setiowati, ruangan yang dipergunakan untuk taman baca tersebut masih terbilang kecil, namun fasilitas yang dimiliki sudah termasuk lengkap, seperti satu mesin jahit, dan juga satu komputer lengkap yang sudah tersambung digital library milik perpustakaan Kota Pekalongan.

“Karena biasanya ibu rumah tangga sering mampir kesini sekedar mencari infomasi, atau untuk berkumpul dengan ibu-ibu lain. Untuk itu, disini kami juga memberikan fasilitas satu mesin jahit, agar bisa digunakan. Taman baca ini juga sering dimanfaatkan anak-anak untuk mengerjakan tugas, karena disini ada fasilitas komputer yang tersambung ke digital library milik KPAD, sehingga jika membutuhkan buku untuk mengerjakan tugas juga bisa dicari disini,” tutur Sri lagi. Dengan semua fasilitas sudah bisa dihadirkan saat ini, tidak membuat pengelola berhenti dan puas. Justru mereka bertekad untuk terus melakukan pengembangan agar taman baca tersebut semakin lengkap, dan benar-benar menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat.

Saat ini, koleksi yang dimiliki taman baca ini sudah mencapai 428 buku dengan berbagai segmen, mulai dari buku ilmiah, fisika, majalah sampai surat kabar. “Kami mendapatkanya dari berbagai pihak, mulai dari sumbangan ataupun membeli dari dana ekselarasi yang kami dapatkan,” ucap Sri. Keberadaan ibu-ibu rumah tangga yang jelas sering mampir ke tempat tersebut, juga dimanfaatkan pengelola untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu untuk membuat kerajina tangan. “Hasilnya juga bagus, beberapa kerajinan tangan karya ibu-ibu bisa kami jual dan memiliki nilai ekonomis, sehingga bisa menghidupi taman baca ini,”tuturnya lagi. Selain kerajinan tangan pengelola juga memanfaatkan komposter untuk menghasilkan kompos yang juga benilai ekonomis, pengelola juga menanam temulawak di halaman belakang tempat tersebut. “Alhamdulillah dari semua upaya yang kami lakukan bisa menghidupi taman baca ini,” ucapnya lagi.

Sementara itu, petugas perpustakaan KPAD, Egi Sugiharjo, yang ditemui usai melakukan monitoring, mengatakan, kendala yang dimiliki oleh sebagian besar taman baca yang saat ini sudah berdiri, adalah masalah biaya operasional.”Memang setelah monitoring kami ke beberapa taman baca, masalah yang mereka alami sama, yaitu tidak adanya biaya operasional yang membuat taman baca tidak bisa berkembang,” ucap Egi. Untuk itu, Egi menyarankan agar setiap pengelola taman baca bisa berfikir kreatif untuk mendapatkan pengahasilan yang nantinya dapat digunakan untuk menghidupi taman bacanya.

“Seperti yang dilakukan taman baca 'Tunas' mereka bisa menghasilkan penghasilan sendiri dengan memanfaatkan SDM yang memang sering mampir ke situ. Semoga hal tersebut bisa menjadi inspirasi bagi taman baca lainya,”harap Egi.

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 25/04/2012)

Tidak ada komentar: