Rabu, 09 Mei 2012

Program Pelatihan Kerja Dinsosnakertrans Kota Pekalongan

Rp 1 Miliar untuk Pelatihan Kerja

 

PEKALONGAN – Pemerintah pusat mengucurkan dana APBN sebesar Rp 1 miliar lebih untuk pembinaan pelatihan kerja masyarakat. Dana ini disalurkan melalui Dinas sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkot Pekalongan. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Pekalongan HM Basyir Ahmad saat membuka acara pelatihan Program Peningkatkan Kopentensi Tanpa kerja dan Produktivitas (PKTKP) di gedung Pertemuan Balai Latihan Kerja (BLK) setempat.

Menurut Wali Kota, program pelatihan kerja yang dilakukan Dinsosnakertrans dengan menggunakan uang negara Rp 1 miliar lebih itu, harus benar-benar dapat dimanfaatkan secara lebih baik intuk memberikan bekal pelatihan kerja kepada masyarakat pencari kerja. Dana APBN tersebut untuk beberapa pelatihan kerja harus dimanfaatkan secara sungguh-sungguh oleh SKPD, Instruktur maupun peserta sehingga ada manfaat dan tidak hanya berhenti sebatas pelatihan saja, katanya

Karena itu pada kesempatan membuka kegiatan angkatan pertama, Basyir menitipkan pesan kepada instruktur maupun SKPD untuk tidak melepaskan peserta begitu saja setelah pelatihan, melainkan melakukan pendampingan sampai muncul manfaat dunia kerja

Serius
Bahkan, apabila usai pelatihan dibutuhkan berbagai perlengkapan untuk pendamping peserta, Wali Kota menyatakan siap menfasilitasi dengan mencarikan bantuan anggaran pengadaan perlengkapan tersebut. “Sebab setelah pelatihan tidak ada peralatan pendukung juga percuma, Ilmu yang di dapat akan sia-sia, dan tidak dimanfaatkan. Makanya, kalau semua benar-benar serius, tekun dan mempunyai tekad untuk maju, saya akan bantu mencarikan anggaran peralatan,” terang Basyir.

Kepala Dinsosnakertrans Ir Budiyanto Mpi M.Hum, pada kesempatan serupa menyebutkan, dalam pelatihan kerja angkatan pertama terdapat 112 peserta, semuanya diambil berdasarkan seleksi penyaringan. Karena dalam pelaksanaan ini, masing-masing program hanya diisi oleh 16 peserta, dengan 18 instruktur dan 8 calon instruktur. Bahkan untuk program tertentu kami mendatangkan instruktur dari luar, jelas Budiyanto. (H52-74)

(SUMBER: SUARA MERDEKA, 3-5-201)

 

Tidak ada komentar: