Sabtu, 14 Desember 2013

Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2013

Capaian BIAS Sukses Lampaui Target

KOTA – Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2013 di Kota Pekalongan, berhasil mencapai target capaian awal yang dicanangkan yaitu 95 persen. Untuk imunisasi Difteri Tetanus (DT) dan Campak bagi anak kelas 1 SD, masing-masing sukses berhasil mencapai 98,4 persen dan 98,3 persen dari total sekitar 5446 anak yang menjadi target imunisasi. Sementara untuk Tetanus Difteri (TD) yang diberikan untuk 11.097 anak k2las 2 dan 3, berhasil mencapai angka 99,16 persen.
Kabid Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinkes, dr Tuti Widayanti menjelaskan, hasil capaian BIAS tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 lain. Capaian tahun ini, juga berhasil melampaui target awal yang dicanangkan yaitu 35 persen untuk masing-masing jenis imunisasi.
Untuk tahun ini, cakupannya sudah bagus dengan melebihi target capaian awal yang dicanangkan. Bahkan, prosentase yang dicapai meningkat dari tahun sebelumn ya. Keberhasilan ini berkat kerjasama yang baik antara Dinkes, Puskesmas, pihak sekolah, orang tua siswa, dan masing-masing anak didik,” tutur Tuti yang ditemui di kantornya, Rabu (11/12). Meski begitu, pihaknya mencatat masih terdapat 0,84 persen orang tua yang menolak anaknya diberikan imunisasi. Alasan yang dikemukakan orang tua,, rata-rata adalah tidak adanya sertifikasi halal paada vaksin yang digunakan. Dikatakan Tuti, untuk vaksin yang diberikan dalam kegiatan BIAS, memang tidak melampirkan setifikasi halal.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut pada pelaksanaan BIAS tahun depan, Dinkes akan kembali memperkuat koordinasi antara Dinkes, Puskesmas dan juga menyertakan Kemenag untuk ikut memberikan sosialisasi mengenai pemberian vaksin imunisasi tersebut. “tahun depan, koordinasi dan kerjasama akan akan kami perkuat. Kami juga akan menyertakan Kemenag guna memberikan pemahaman mengenai sertifikasi halal vaksin,” tuturnya lagi. 

Meski menolak pada hari pelaksanaan, Dinkes tetap memberikan kesempatan kepada orang ttua murid untuk ingin memberikan imunisasi pada anaknya. Orang tua dapat membawa sang anak ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan imunisasi. Pemberian imunisasi, dikatakan Tuti juga tidak dipungut biaya atau gratis.
Diterangkannya lagi, bagi anak yang tidak mendapatkan imunisasi berpotensi untuk terserang tiga penyakit tersebut yaitu campak, difteri dan tetanus yang dapat sampai menyebabkan kematian. Meskipun sang anak sudah mendapatkan imunisasi yang sama saat bayi. “Namun imunisasi yang diberikan saat bayi, efektifitas kekebalannya tidak 100 persen. Saat usia sekolah itulah kembali diberi imunisasi demi memberikan kekebalan sampai 100 persen,” pungkasnya. (nul)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 12-12-2013)

Tidak ada komentar: