Sabtu, 21 Desember 2013

Penjualan batik alami peningkatan memasuki libur panjang

Jelang libur Panjang, Penjualan Batik Alami Peningkatan

KOTA – Tingkat penjualan batik Pekalongan, mulai mengalami peningkatan memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru. Pengujung kebanyakan datang dari Jakarta, Bandung, Indramayu, Surabaya dan Sumatera. 

“Jelang libur panjang ini, jumlah pengunjung di Pasar Grosir Setono lumayan ramai, sehingga omzet penjualan batik kami meningkat dibandingkan hari biasanya,” kata Mamak, owner Batik Luys yang ditemui Radar. Sementara pedagang batik Lama di Internasional Batik Center (IBC) & Craft Wiradesa, Khoirun Nisak, mengaku, penjualan berbagai motif batik memasuki libur sekolah dan Natal, mulai naik dibandingkan sebelumnya. 

Dikatakannya, omzet penjualan batik sepekan terakhir mengalami peningkatan, baik motif sarimbit, tradisional, perpaduan motif antar daerah, hingga busana batik untuk anak-anak, padahal penjualan batik sebelumnya sempat lesu. Ia menjelaskan, meningkatnya omzet penjualan batik diberbagai daerah, menunjukkan kembalinya minat masyarakat mencintai hasil karya anak bangsa, selain itu promosi yang dilakukan oleh pemerintah cukup membantu perajin batik.
Ibu Dera, pengunjung asal Surabaya menuturkan, sengaja datang dari Jakarta ke IBC & Craft untuk belanja busana batik, karena selain harganya terjangkau pengunjung dapat memilik ratusan motif batik. Belanja batik di Pekalongan mudah karena sudah disediakan pasar khusus batik, kata dia, sehingga pengunjung mudah dan gampang memilih batik yang akan dibeli, karena tempatnya jelas. Erly, pembeli lain mengaku, pasar batik Pekalongan mudah dijangkau karena berada di jalur utama Pantura, meski macet tetapi konsumen cukup terhibur dengan berbagai sajian motif batik khas daerah Pantura tersebut. (dur)
(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 14-12-2013)

Tidak ada komentar: